Sukses

Hadapi Juara MMA Jarred Brooks dengan Mulut Super Pedas, Mikey Musumeci Tetap Santai

Atlet ONE Flyweight Submision Mikey Musumeci sudah siap tempur melawan juara MMA Jarred Brooks yang punya mulut besar dan pedas pada ONE Fight Night 13.

Liputan6.com, Jakarta Mikey Musumeci, Juara Dunia ONE Flyweight Submission Grappling, dikenal sebagai pribadi pendiam bahkan cenderung kikuk. Bahkan saat kerap disindir lewat berbagai postingan Jarred Brooks di media sosial, pria Amerika yang fasih berbahasa Indonesia ini masih tetap kalem.

Di ONE Fight Night 13 pada Sabtu (5/8/2023), Musumeci akan mempertahankan gelar juaranya dengan menghadapi Brooks, juara MMA ONE Championship yang mencoba peruntungan dengan beralih disiplin menuju submission grappling.

Sesaat setelah laga yang akan digelar di Lumpinee Stadium di Bangkok itu diumumkan, Brooks langsung menyerang Musumeci lewat berbagai postingan pedas di Instagram. Di antanya, Brooks menyindir bentuk tubuh Musumeci serta gaya bertandingnya yang disebut membosankan. Namun, meski banyak mendapat cibiran dari lawannya, Musumeci megaku tak akan mengubah karakternya yang selalu respek pada siapa pun lawannyan.

"Menurutku Brooks adalah sosok yang cukup dihormati. Saya mengenalnya sejak lama, dan ia adalah pria yang baik. Ia mungkin menampakkan sisi personal yang pedas, tapi saya tak terlalu ambil pusing," ujar Musumeci.

"Saya akan tetap menunjukkan respek padanya, termasuk pada semua lawan. Karena saya tak akan mengubah diriku saat melawan siapa pun," lanjutnya.

Di panggung ONE Championship, Musumeci memang telah dua kali mempertahankan sabuk emasnya dari sesama juara BJJ hingga peraih medali emas sambo. Namun, kali ini ia akan melawan atlet MMA kelas dunia sekaliber Brooks yang tentunya memiliki gaya bertarung berbeda.

Tak hanya memiliki latar belakang mumpuni dalam disiplin gulat serta MMA, Brooks yang dijuluki "The Monkey God" itu dikenal kerap mengucapkan kata-kata sembarangan.Terlepas dari itu, Musumeci mengaku cukup mengenal sosok rekan senegaranya itu. Walau lawannya itu telah memulai serangan psikis, juara BJJ yang belajar Bahasa Indonesia selama tinggal di Singapura ini mengaku tak ambil pusing.

Musumeci paham benar kalau ia hanya punya kendali atas dirinya sendiri. Terlepas dari apa yang akan dilakukan Brooks di media sosial, superstar berusia 27 tahun itu hanya ingin menjajal kemampuan grapplingnya dengan melawan petarung MMA kelas dunia.

"Jika ia respek padaku, luar biasa. Jika ia tak respek, saya juga tak masalah. Namun, saya bersemangat untuk adu grappling dengannya," jelas Musumeci.

"Saya kira ia tak akan menghinaku atau bicara yang tidak-tidak. Saya hanya melihat laga grappling yang seru dengannya," pungkasnya.

 

2 dari 3 halaman

Chingiz Aliazov vs Marat Grigorian Jadi Laga Puncak

 

Di laga puncak, ONE Fight Night 13 akan dimeriahkan dengan Kejuaraan Dunia ONE Featherweight Kickboxing antara Chingiz Allazov dan Marat Grigorian. Keduanya pernah bertemu dua kali pada 2013 silam.

Selain itu, sejumlah nama elite seperti Tawanchai PK Saenchai, John Lineker, dan lainnya juga akan turut bertanding.anya akan kembali bertemu untuk yang ketiga kalinya di dalam ring Lumpinee Boxing Stadium, yang dikenal sebagai kiblat bagi para seniman bela diri. Keduanya ditenggarai akan menampilkan yang terbaik.

“Saya suka laga ini. Saya telah lama menantikan hari ini. ONE menawari saya tiga lawan untuk laga pertahanan gelar pertama saya, dan saya memilih Grigorian. Kami bertarung 10 tahun lalu. Laga pertama berakhir no-contest, dan laga kedua saya kalah,” ungkap Allazov.

“Setelah itu, saya dan Marat Grigorian beranjak naik. Kami memenangi turnamen. Kami memenangi semua ajang. Kamai memenangi semua pertarungan. Saya menjadi yang nomor satu di ONE Championship, petarung teratas di kategori saya, dan kelas saya adalah yang terbaik di dunia,” ujar Chingiz Allazov.

 

3 dari 3 halaman

Sulit Berakhir dengan Keunggulan Angka

 

Dalam laga antara dua kickboxer terbaik,kecil kemungkinan laga akan berakhir lewat penilaian ketiga juri. Melihat rekam jejak keduanya, baik Allazov maupun Grigorian kerap menidurkan lawan dengan tinju serangan tajam mereka.

Allazov mungkin adalah salah satu pencetak KO paling berbahaya di ONE Championship. Ia telah memenangi tiga dari empat laganya via KO. Hanya satu laganya yang berakhir di tangan juri, yakni saat melawan Sitthichai Sitsongpeenong.

Di satu sisi, Grigorian juga tak kalah keras. Dalam tiga kemenangan terakhirnya, dua diraih lewat KO ataupun TKO. Ia hanya menang lewat angka setelah bertarung tiga ronde melawan Tayfun Ozcan.