Sukses

Peter Schmeichel Ungkap Tekanan Jadi Pemain Manchester United, Andre Onana dan Mason Mount Bisa Tahan?

Mantan Manchester United (MU) Peter Schmeichel mengungkap beban yang harus dialami pemain jika memilih bergabung dengan Setan Merah. Menurutnya, para pesepak bola yang membela MU bakal diterpa tekanan tinggi sejak memutuskan merumput di Old Trafford.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Manchester United (MU) Peter Schmeichel mengungkap beban yang harus dialami pemain jika memilih bergabung dengan Setan Merah. Menurutnya, para pesepak bola yang membela MU bakal diterpa tekanan tinggi sejak memutuskan merumput di Old Trafford.

Sekadar informasi, hingga kini terdapat sejumlah nama yang sukses diboyong Manchester United di bursa transfer musim panas 2023. Mason Mount menjadi sosok pertama yang direkrut dari Chelsea untuk memperkuat lini tengah skuad racikan Erik ten Hag.

Adapun Andre Onana menyusul setelah didatangkan dari Inter Milan. Kiper asal Kamerun itu didapuk menjadi pengganti David de Gea lantaran kontrak milik penjaga gawang asal Spanyol resmi berakhir pada Juni 2023.

Setan Merah pun diprediksi belum akan menghentikan aktivitasnya di jendela transfer dalam waktu. Pasalnya, Erik ten Hag masih butuh amunisi untuk memperkuat lini serang, dengan Rasmus Hojlund menjadi striker yang paling dekat dengan kepindahan ke Old Trafford.

Di tengah situasi tersebut, Peter Schmeichel mengirim peringatan tegas kepada rekrutan anyar Setan Merah. Ia menilai para pemain harus kuat dari segala sisi sebab mereka bakal menghadapi tekanan tinggi saat memperkuat klub sekaliber MU.

"Ini adalah Manchester United. Coba kita lihat, siapa saja yang nonton pertandingan Manchester United di sini? Semuanya kan. Inilah yang saya maksud, ini adalah contoh tekanan yang dihadapi sebagai pemain Manchester United," tutur Schmeichel saat menghadiri sesi meet and greet yang diselenggarakan Vidio di SCTV Tower, Senayan, Jumat (4/8/2023).

"Bisakah (pemain) menanganinya? Itulah yang jadi pertanyaan. Pertanyaan yang sama berlaku juga untuk Mason Mount. Sanggupkah mereka menangani (tekanan) bermain di Manchester United. Saya harap begitu, karena jika tidak (mampu), Anda akan berada di situasi yang amat buruk," tambah dia.

2 dari 3 halaman

David de Gea Jadi Contoh

Adapun salah satu contoh tekanan berat yang dialami pemain Manchester United dapat dilihat dari sosok David de Gea. Eks penjaga gawang Atletico Madrid itu diketahuai sangat loyal terhadap MU. Ia tercatat sudah menghabiskan 12 tahun membela Setan Merah, serta kerap menyandang predikat sebagai Player of The Year.

Akan tetapi, nasib De Gea rupanya berakhir buruk di pengujung musim 2022/2023. Pesepak bola berusia 32 tahun gagal menyepakati kontrak baru bersama Manchester United. Posisinya pun kini sudah diambil alih oleh Andre Onana, yang gaya permainannya dianggap lebih sesuai dengan keinginan Erik ten Hag.

"Saya merasa kasihan dengan David De Gea karena David sudah sangat loyal (terhadap Manchester United), dia sudah menjadi Player of The Year berkali-kali. Akan tetapi saya pikir, sang manajer sudah membuat pilihan dan dalam sepak bola loyalitas bukan menjadi hal yang selalu diprioritaskan," beber Peter Schmeichel.

"Anda harus bermain bagus, atau keluar (dari klub). Tidak ada area abu-abu di antara itu. Tidak ada aspek sentimental di balik keputusan setiap manajer sepak bola. Semuanya itu dikalkulasikan dengan baik sambil mempertimbangkan apa yang terjadi pada tim jika suatu keputusan diambil," tambahnya.

3 dari 3 halaman

Peter Schmeichel Lama Membela MU

Tak heran jika Peter Schmeichel berani bicara banyak soal beban pemain MU. Eks penjaga gawang asal Denmark itu memang cukup khatam soal ini lantaran ia juga sempat menghabiskan waktu cukup panjang untuk memperkuat Setan Merah.

Schmeichel menjadi bagian dari MU sejak 1991 hingga 1999, usai hijrah dari klub Denmark Brondby IF. Ia telah tampil dalam 380 pertandingan bersama Manchester United dan mengoleksi 178 clean sheet, serta sukses mempersembahkan 5 trofi Premier League dan 1 gelar Liga Champions bagi Setan Merah. 

Adapun Schmeichel memutuskan hijrah dari MU menuju Sporting CP pada 1999. Kariernya di sana cuma berangsung selama dua tahun, sebelum ia melanjutkan kiprah dengan bergabung bersama Aston Villa sepanjang periode 2001-2002.

Schmeichel pun tercatat pernah membela dengan rival sekota MU, Manchester City. Ia menjadi bagian dari The Citizens mulai 2002 hingga 2003, lalu memilih gantung sepatu di musim 2003/2004.