Liputan6.com, Jakarta- Presiden Senam Internasional (FIG) Morinari Watanabe sedang berada di Indonesia pada pekan ini. Dalam kunjungannya kali ini, Watanabe memohon Indonesia untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Artistik 2025 mendatang.
Permohonan ini disampaikan Watanabe saat bertemu Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo di i Kemenpora, Jakarta, Jumat (11/8/2023).
Baca Juga
"Kami meminta kesediaan Indonesia untuk menjadi tuan rumah World Championship (Artistik) pada tahun 2025 yang akan datang," kata Morinari.
Advertisement
Undangan tersebut disampaikan Morinari melalui proposal yang diberikan langsung olehnya ke Menpora Dito. Dia berharap Indonesia bisa menyambut baik tawaran ini.
"Target kami nantinya semoga bisa mengadakan training center di Indonesia dan selanjutnya bisa melangsungkan Kejuaraan Dunia pada 2025," ujarnya.
Disamping itu, Morinari juga mengundang Menpora Dito untuk bisa menghadiri Parkour Asia Tour di kawasan BSD, Tangerang pada 12 Agustus 2023. "Semoga besok Anda bisa hadir di acara tersebut," sambungnya.
Dapat Sambutan Baik dari Menpora
Menpora Dito menyambut baik tawaran Indonesia untuk bisa menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Artistik 2025. Hal ini, kata Menpora Dito akan dikoordinasikan lebih lanjut.
"Terima kasih atas tawaran untuk menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Artistik ini. Indonesia memiliki sarana olahraga yang bagus dan kita memang siap jika ada potensi untuk menjadi tuan rumah diberbagai cabang olahraga," jelas Menpora Dito.
Advertisement
Persani Berharap Indonesia Bisa Jadi Tuan Rumah
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) Ita Yuliati berharap Indonesia bisa mejadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Artistik 2025. Menurutnya, sarana dan prasarana memang harus dipersiapkan secara matang.
"Tentu kami berharap pemerintah bisa mendukung untuk Kejuaraan Dunia Artistik. Untuk tahun ini kejuaraan dunia tersebut berlangsung di Belgia pada September. Semoga dua atlet kita bisa meraih hasil maksimal disana," pungkasnya.