Liputan6.com, Jakarta - Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti belum mampu merebut medali emas Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023. Mereka harus mengakui keunggulan pasangan China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di final.
Pada laga di Royal Arena, Copenhagen, Minggu (27/8/2023), Apri/Fadia menyerah 16-21, 12-21 dalam pertandingan berdurasi 42 menit. Mereka belum mampu menandingi lawan dan kini tercecer 1-5 pada rekor pertemuan.
Di sisi lain, Chen/Jia terus menunjukkan dominasinya pada sektor ganda putri. Mereka merebut gelar keempat pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis, tiga terakhir secara beruntun.
Advertisement
Jalan Pertandingan
Memimpin 2-0 dan 4-2, Apri/Fadia mendapat keras dari Chen/Jia yang memutar skor 6-4. Peringkat satu dunia itu lalu memperlebar dominasi untuk unggul 11-5 pada interval. Chen/Jia terus menjaga hegemoni dengan 15-8, 19-13, hingga akhirnya mengamankan gim pembuka.
Apri/Fadia masih tertekan di gim kedua dan tercecer 0-3. Chen/Jia terus menjauh 8-2 dan memimpin 11-6 pada jeda.Â
Belajar dari gim pertama, Apri/Fadia coba bangkit setelah jeda. Mereka bisa memangkas defisit 9-12. Namun Chen/Jia juga tidak tinggal diam. Keduanya bisa meredam kebangkitan lawan untuk menjaga keunggulan setidaknya tiga angka.
Chen/Jia bahkan melesat 18-11. Berbekal selisih signifikan ini, mereka pun menyudahi perjuangan Apri/Fadia.
Penantian Panjang Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Berlanjut
Dengan hasil ini, perolehan titel Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis terhenti di angka 26. Di luar Apri/Fadia, capaian terbaik wakil Merah Putih lainnya pada ajang tahun ini adalah mencapai perempat final.
Ada tiga harapan yang kandas di babak ini, yakni duo ganda putra Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan serta tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung.
Apri/Fadia juga urung mencatat sejarah. Mereka gagal jadi ganda putri Indonesia pertama yang memenangkan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Apri/Fadia bernasib sama seperti Verawaty Fadjrin/Imelda Wiguno (1980) dan Finarsih/Lili Tampi (1995) yang kalah di final.
Juara dunia terakhir dari Indonesia adalah ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang berjaya tahun 2019.
Advertisement