Liputan6.com, Jakarta Legenda Liverpool yang juga mantan striker, Robbie Fowler punya pendapat lain terkait sikap Jadon Sancho yang mengkritik komentar manajer Manchester United Erik ten Hag usai pertandingan lawan Arsenal. Fowler menilai Sancho punya hak untuk mengkritik balik Ten Hag.
Dia menilai wajar kalau Sancho menyuarakan pendapatnya yang tidak setuju dengan komentar manajer asal Belanda itu. Fowler juga sekaligus mengkritik MU yang tak pandai mengatasi masalah dengan pemainnya.
Baca Juga
Ketegangan antara Sancho dan Ten Hag terjadi usai Man Utd kalah 1-3 dari Arsenal pada pekan keempat Liga Inggris di stadion Emirates. Ini menjadi kekalahan kedua Manchester United usai sebelumnya juga kalah 0-2 dari Tottenham Hotspur.
Advertisement
Ten Hag yang ditanyai mengapa tidak membawa Jadon Sancho langsung memberi komentarnya. Dia menilai pemain inggris itu tak dipilih karena penampilannya saat latihan.
Namun Sancho membalas komentar Ten Hag di media sosial. Dia menilai Ten Hag kerap menjadikannya kambing hitam.
"Saya tak akan membiarkan orang-orang bicarakan hal yang tidak benar, saya sudah menjadi kambing hitam sejak lama, sesuatu yang tidak fair," tulis Jadon Sancho di media sosial miliknya.
Â
Robbie Fowler Membela Jadon Sancho
Â
MU kabarnya belum mengambil sikap soal nasib Jadon Sancho. Ten Hag dikabarkan bakal bicara empat mata dengan Sancho usai jeda internasional.
Polemik ini memicu pro kontra diantara fans dan pundit. Fowler percaya Sancho punya hak untuk mengkritik balik sang manajer.
"Ada 2 hal yang harus dipikirkan oleh klub sepak bola saat ini, kalau mereka ingin benar. Satu adalah kesehatan mental dan kedua keberadaan pemain. Ini menjadi masalah serius di sepak bola dan perlu diperhatikan," katanya seperti dikutip Metro.
Â
Advertisement
Pemain Sepak Bola Bebas untuk Bersuara
Â
Fowler menilai saat ini pemain sepak bola hidup di era demokrasi dimana semua orang bebas untuk bersuara.
"Saya pikir komentar, jawaban atau kritik balik itu wajar dilakukan atlet. Kita hidup di dunia berbeda sekarang, dimana semua orang bebas bersuara," katanya.
"Bahkan, saat saya masih main sepak bola, hanya sedikit medium untuk menyuarakan kritik. Sekarang semua orang bisa bersuara karena sosial media ada di mana mana."
Â
Klub Tak Bisa Semena-Mena dengan Pemain Sepak Bola
Â
Fowler menilai saat ini, klub sudah tak bisa lagi bersikap otoriter dengan pemain. Di dunia seperti sekarang, semua pemain bisa mengutarakan pendapatnya.
"Saya pikir masa dimana klub punya kekuatan penuh sudah hilang, mereka harus menerima itu. Kalau seorang pemain percyaa sudah dituduh dengan salah, dia punya hak untuk melawannya," kata Fowler.
Advertisement