Liputan6.com, Jakarta - Rivan Nurmulki dipastikan tidak akan memperkuat timnas voli putra Indonesian di Asian Games 2022 Hangzhou. Pesta olahraga multievent tersebut akan berlangsung 23 September sampai 8 Oktober 2023 setelah ditunda karena kondisi pandemi Covid-19 di wilayah itu.
"Ya (tidak main di Asian Games). Karena, persiapannya sudah (berjalan)," kata Dewan Pengawan PP PBVSI Bambang Suedi usai mediasi antara PP PBVSI dan Rivan yang ditengahi Menpora Dito Ariotedjo di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (11/9) sore WIB.
Baca Juga
Bambang memaparkann tidak masuknya Rivan dalam timnas voli putra Indonesia untuk Asian Games 2022 karena dianggap mangkir. Dia bermain di Kapolri Cup untuk Kalimantan Timur saat tim besutan Jeff Jiang Jie tengah berlaga pada Asian Men's Volleyball Champions atau Kejuaraan Asia 2023 di Iran, Agustus lalu.
Advertisement
Rivan dinilai telah melanggar AD/ART PBVSI 2018 Bab 3 pasal 29 ayat 3 yang berbunyi setiap atlet bola voli wajib membela nama bangga bangsa di even internasional dengan mengikuti proses yang ditentukan oleh PP PBVSI.
"Dia sudah dikontrak untuk main di Kapolri Cup, sedangkan dalam aturan AD/ART, pemain timnas (untuk Kejuaraan Asi) tidak boleh main di situ karena ada persiapan Asian Games, tapi ternyata dia main," papar Bambang.
Bambang juga menambahkan alasan Rivan tidak ikut memperkuat timnas voli putra Indonesia pada Kejuaraan Asia. "Waktu mau berangkat ke Iran, dia tidak mau ikut karena alasan tidak cocok dengan tim pelatih. Kedua, istrinya mau melahirkan. Ketiga, dia sedang menjalani sidang kode etik di kepolisian," paparnya.
Saat ini timnas voli putra Indonesia sedang menjalani pemusatan latihan (TC) di Surabaya. PP PBVSI rencananya melepas Dio Zulfikri cs ke Asian Games 2022 Hangzhou dalam acara pelepasan di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Bogor, Kamis, 14 September.
Â
Rivan Nurmulki Akan Jalani Sidang Kode Etik PP PBVSI
Setelah mediasi yang dilakukan lewat Menpora Dito Ariotedjo, Rivan Nurmulki akan menjalani sidang kode etik di PP PBVSI. "Belum ada sanksi, tapi ada sidang kode etik melalui mediasi lagi di PBVSI," kata Bambang Suedi.
Menpora Dito meminta sanksi yang akan diberikan kepada Rivan jangan sampai mematikan kariernya sebagai pevoli profesional. "Yang penting kariernya tidak boleh putus, kami sayang dengan dia. Belum ada opposite sebagus dia. Kita sayang sama dia, tapi dia sendiri yang begini," tutur Bambang.
Saat ditanya apa sanksi terberat yang didapat Rivan, Bambang menjawab: "Sanksinya nanti, tapi jangan sampai memutus kariernya dia karena kami butuh dia. Paling tidak boleh main satu tahun."
"Di tarkam masih bisa. Kalau di Proliga mungkin tidak bisa. Sesuai hasil sidang saja. Menpora bilang sanksi tidak boleh mutus karier dia," imbuh Bambang.
Bambang belum bisa memastikan kapan sidak kode etik Rivan akan dilakukan. "Kami berangkatkan tim dulu tanggal 14 (September ke Asian Games 2022), itu tergantung Ketua Umum, kira-kira bulan ini. Secepatnya agar dia tidak sengsara," kata Bambang.
Â
Advertisement
Rivan Nurmulki Lakukan Kesalahan Pertama dan Menyesal
Bambang Suedi mengungkapkan dalam mediasi yang dipimpin Menpora Dito Ariotedjo, Rivan Nurmulki mengaku menyesal atas kesalahan yang dilakukannya. "Dia mengakui sendiri dan menyesal," katanya.
"Ini pertama kali melakukan kesalahan. Dia tak sadar bahwa karier dia tercatat di PBVSI sampai besar, tapi dia tidak menjaga kebesaran itu."