Liputan6.com, Jakarta Barcelona punya harapan besar dengan munculnya bintang muda, Lamine Yamal. Tak disangka, meski baru berusia 16 tahun pada Juli lalu, Lamine Yamal sudah guncang Barcelona dan bahkan Timnas Spanyol.
Dia menjadi pemain termuda yang pernah membela Timnas Spanyol saat melawan Georgia di kualifikasi Piala Eropa 2024. Spanyol menang 7-1 atas Georgia dan Lamine Yamal membukukan satu gol di debutnya.
Baca Juga
Golnya dengan Timnas Spanyol hanya salah satu kejutan yang dicetaknya belakangan ini. Pada April 2023 lalu, dia menjadi pemain termuda yang pernah main untuk Barcelona di La Liga di usia 15 tahun. Sepakan kemudian, dia juga menjadi pemain termuda yang pernah main untuk Barcelona B.
Advertisement
Sejak debut dengan Barcelona, karier Lamine Yamal melesat seperti roket. Dia pun langsung memukau saat mencetak 4 gol dengan Timnas Spanyol U-17 pada Piala Eropa U-17 Mei lalu. Namun Spanyol U-17 gagal melaju lebih jauh karena kalah di semifinal lawan Italia U-17.
Lamine Yamal kini sudah menjadi pemain reguler di Barcelona sejak diajak tur pramusim Juli lalu. Dia juga main saat menjadi bintang di trofi Joan Gamper melawan Tottenham Hotspur.
Peluangnya untuk main di Barca semakin terbuka usai Ousmane Dembele pindah ke PSG. Ditambah dengan kartu merah Raphinha pada laga pembuka melawan Getafe, kesempatan Lamine Yamal untuk mengisi pos penyerang di Barcelona semakin terbuka.
Lamine Yamal pun langsung menjadi starter saat Barcelona melawan Cadiz di pekan kedua Liga Spanyol. Begitupun saat melawan Villarreal saat dia menjadi man of the match di kemenangan dramatis 4-3 dan lanjut lawan Osasuna.
Bintang Muda Barcelona Kebanggaan Rocafonda
Lamine Yamal sebenarnya bisa membela negara lain selain Spanyol. Ayahnya berasal dari Maroko dan ibunya dari Equitorial Guinea. Bendera dua negara ini juga terpasang di sepatu Yamal.
Lamine Yamal sendiri lahir di pinggiran Barcelona Esplugues de Llogbregat. Dia meski begitu selalu membela Spanyol di level usia muda.
Dia juga besar di daerah pantai Granollers dan Mataro, tapi kawasan Rocafonda lah yang membuat namanya makin melesat. Tempat ini menjadi area favoritnya untuk berlibur sebelum kembali untuk membela klub di pramusim.
Saat dia mencetak gol, dia melakukan selebrasi dengan memberi sinyal nomor 304 dengan tangannya. Itu adalah tiga angka di kode pos Rocafonda. 304 juga menjadi grafiti di dinding-dinding kota Rocafonda. Anak-anak di Rocafonda juga kerap menirukan gaya Lamine Yamal saat bermain bola di pinggir jalan.
Pengaruh Lamal Yamine di Rocafonda begitu terasa. Semua orang bisa menceritakan bagaimana dia tumbuh di area itu.
Advertisement
Jebolan La Masia Barcelona yang Mengejutkan
Orang-orang yang menyaksikan Yamal Lamine tumbuh di akademi Barcelona, La Masia bakal tak menyangka dengan perkembangannya yang pesat. Dia tembus tim senior lebih cepat dari yang dibayangkan.
Diboyong Barcelona dari CF La Torreta pada 2014 lalu, dia selalu menonjol di setiap tim kelompok umur Barcelona yang dibelanya. Total, dia sudah main sebanyak 249 kali untuk tim di La Masia dan cetak 357 gol.
"Saat dia berusia 6 tahun, kami menerima laporan dari pemandu bakat di Mataro. Dia bilang soal seorang anak yang berbeda dibandingkan pemain lain seusianya dan merekomendasikan kami untuk mengikuti dia," kata mantan direktur La Masia, Jordi Roura seperti dikutip espn.
"Beberapa hari berikutnya, setelah membaca laporannya, kami mengundang Lamine dan beberapa anak main di Ciutat Esportiva untuk melihat langsung. Kami langsung tertarik karena dia bagus saat mengontrol bola, cepat dan eksekusinya bagus. Kami memutuskan untuk merekrut dia."
Di tahun kedua bersama akademi Barcleona, Yamal Lamine mencetak 56 gol dari 30 kali main dibawah arahan pelatih Albert Puig.
"Saya melatih Lamine dengan pemain usia 9 tahun lainnya, lalu di U-13. Yang membuat saya kagum bukan karena dia sudah lebih baik dibandingkan pemain lainnya, tapi dia bisa menonjol lebih bagus di usianya," kata Puig.
Lamine Yamal Menetap di La Masia
Karena yakin dengan bakat Yamal Lamine, Barcelona melanggar aturan sendiri terkait pemain yang menginap di asrama La Masia. Kamar di La Masia biasanya ditujukan untuk pemain di luar Katalunya, sedangkan Yamal memang berdomisili di Katalunya.
Namun Barca membuat pengecualian. Ini ditujukan agar Yamal Lamine mendapatkan pendidikan lebih baik sekaligus disiplin lainnya.
"Kami membawa Lamine untuk menetap di La Masia agar bisa menjaga diet, istirahat dan juga latihan. Dia juga bisa santai dan menjaga fokus kalau menetap di La Masia," kata Roura.
Lamine Yamal bukan jebolan La Masia pertama yang selalu mengejutkan Barcelona. Sederet nama terhampar seperti Lionel Messi dan terkini ada Gavi, Ansu Fati dan Alejandro Balde. Diharapkan Yamal tak bernasib seperti Ansu Fati yang banyak diganggu cedera.
Advertisement