Liputan6.com, Jakarta Indonesia kembali mengikuti Asian Games 2023 yang kali ini digelar di Hangzhou, China- Asian Games Hangzhou mempertandingkan 40 cabang mulai 19 September sampai 8 Oktober 2023.
Indonesia sendiri bakal tampil di 30 cabang dengan kekuatan 413 atlet. Kontingen Indonesia akan dipimpin Chef de Mission Basuki Hadimuljono yang juga merupakan Menteri PUPR.
Menpora RI, Dito Ariotedjo menyampaikan kalau Indonesia menargetkan masuk 10 besar di Asian Games 2023 dengan 8 emas. Torehan ini jauh menurun dari torehan di Asian Games 2018 Jakarta dimana Indonesia tembus 4 besar.
Advertisement
"Menurunnya dikarenakan pada Asian Games 2022 Hangzhou tahun ini Indonesia berpotensi kehilangan emas dari 3 cabor yang tidak dipertandingkan yaitu, Pencak Silat, Paragliding dan Jet Ski. Kedua karena tidak dipertandingkannya nomor pertandingan Cycling MTB," ujar Menpora Dito seperti dilansir situs Kemenpora.
Presiden RI Joko Widodo juga berpesan kepada para atlet agar prestasi Indonesia jangan terlalu menurun. Dia berharap Indonesia bisa menembus 10 besar.
"Saya hanya titip, di Asian Games di Jakarta, kita berada di rangking keempat, meskipun tadi Menpora sudah mengkalkulasi akan jatuh rankingnya di ranking 12. Buat saya kok jauh banget, jangan 12 lah, saya minta ke ke-10 besar," kata Jokowi.
Indonesia termasuk negara yang rajin mengikuti event olahraga empat tahunan Asian Games ini. Sejak pertama kali digelar di New Delhi, Indonesia sudah ikut berpartisipasi. Bagaimana kiprah Indonesia di Asian Games secara umum?
Paceklik Emas di 3 Edisi Pertama Asian Games
Prestasi Indonesia di Asian Games naik turun. Sejak ikut dari 1951, Indonesia masih kesulitan untuk mendapatkan emas.
Pada gelaran pertama di New Delhi Indonesia, Merah Putih hanya mampu meraih 5 perunggu. Di Asian Games 1954 Manila, Indonesia malah alami penurunan dengan 3 perunggu saja.
Pada Asian Games 1958 Tokyo, Indonesia juga belum berhasil untuk meraih emas. Indonesia hanya mampu meraih 2 perak dan empat perunggu.
Peningkatan prestasi baru terjadi di Asian Games 1962 yang berlangsung di Jakarta. Selain prestasi meningkat, Asian Games ini juga penuh kontroversi karena Indonesia melarang atlet Israel dan China tampil.
Di luar itu, Indonesia berhasil merebut posisi 2 dengan 11 emas, 12 perak dan 28 perunggu pada Asian Games 1962. Status tuan rumah tak pernah disia-siakan Indonesia untuk meraup prestasi terbaik.
Advertisement
Indonesia Rutin Rebut Emas di Asian Games
Indonesia mulai rutin mendapatkan emas di Asian Games sejak event olahraga empat tahunan ini dihelat di Jakarta. Sejak saat itu, Indonesia selalu meraih emas meski jumlahnya turun naik.
Medali emas biasanya diraih oleh cabang bulu tangkis yang sejak keikutsertaannya sudah menyumbang 28 emas untuk Indonesia. Tenis ada di posisi kedua dengan 15 emas dan pencak silat 14 emas.
Sejak 1962 sampai 2014, prestasi terparah Indonesia terjadi di Asian Games Doha karena berada di posisi 22 dengan 2 emas, 3 perak dan 15 perunggu. Banyaknya perunggu yang diraih membuat kans Indonesia raih posisi atas gagal tercapai.
Secara posisi itu memang terendah, tapi torehan medali paling sedikit terjadi di Asian Games 1986 Seoul. Indonesia hanya meraih 1 emas, 5 perak dan 4 perunggu. Dengan torehan segini, Indonesia masih berada di posisi ke-9 saat itu.
Indonesia Pesta Emas di Asian Games 2018 Jakarta dan Palembang
Puncak prestasi Indonesia di Asian Games kembali terjadi saat event ini digelar di tanah air pada 2018. Indonesia berhasil meraih 4 besar dengan 31 emas, 24 perak dan 43 perunggu.
Asian Games Jakarta-Palembang tak hanya berhasil dalam sisi prestasi. Penyelenggaraan Asian Games 2018 juga bisa dibilang cukup sukses dimulai dengan upacara pembukaan yang mengundang decak kagum.
Berkekuatan 935 atlet, Indonesia berpartisipasi di seluruh cabang. Medali emas hadir dari cabor Taekwondo, Wushu, Balap Sepeda, Angkat Besi, Paragliding, Panjat Tebing, Dayung, Tenis, Karate, Jetski, Pencak Silat, Badminton dan Sepak Takraw.
Pencak Silat menyumbang medali terbanyak saat itu yaitu 14 emas. Aries Susanti menjadi penyumbang medali emas terbanyak yaitu 2 emas di nommor perorangan dan tim speed climbing.
Asian Games 2018 juga dikenang karena banyaknya bonus yang diberikan pemerintah saat itu. Peraih emas mendapatkan bonus Rp 1,5 miliar, perak Rp 500 juta dan perunggu Rp 250 juta.
Advertisement