Sukses

UEFA Hentikan Seluruh Pertandingan di Israel Menyusul Perang dengan Hamas

UEFA masih terus memantau situasi keamanan di Israel sebelum mengumumkan jadwal baru.

Liputan6.com, Jakarta Konflik yang tengah melanda Israel  ikut merembet ke ajang olahraga. Asoasisi Sepak Bola Eropa (UEFA) telah menunda seluruh pertandingan di Negeri Bintang Daud itu dalam beberapa pekan ke depan penyusul pertempuran sengit yang terjadi dengan Hamas belakangan ini.

"Melihat situasi keamanan di Israel saat ini, UEFA memutuskan untuk menunda seluruh jadwal pertandingan di Israel dalam beberapa pekan ke depan dengan jadwal baru akan diumumkan selanjutnya," bunyi pernyataan resmi UEFA dilansir dari CNN.

Penundaan ini mengakibatkan lanjutan babak kualifikasi Euro 2024 yang sejatinya berlangsung antara Israel melawan Swiss dibatalkan. Begitu juga dengan agenda kejuaraan Euro U-21 yang seharusnya mempertemukan Israel dan Estonia dan Jerman.

Di luar itu, turnamen mini kelompok umur U-17 yang diikuti Timnas Israel, Belgia, Gibraltar, dan Wales pada 10-17 Oktober 2023 juga batal digelar. Sementara kualifikasi Euro 2024 yang mempertemukan Israel dan Kosovo pada 15 Oktober masih tanda tanya.

"UEFA akan terus memantau situasi dan akan selalu berhubungan dengan seluruh tim yang terlibat sebelum membuat keputusan akan hari baru dan potensi perubahan untuk jadwal-jadwal mendatang," UEFA menambahkan dalam keterangan resminya.

Seperti diketahui, tentara Israel kembali berperang melawan kelompok Hamas di Jalur Gaza. Situasi memanas menyusul serangan mendadak yang dilakukan oleh Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas ke wilayah Israel pada Sabtu, 7 Oktober lalu.

Dalam laporan Aljazeera, setidaknya 500 warga Israel meregang nyawa dan 2000 lainnya mengalami luka-luka akibat Operasi Banjir Al Aqsa tersebut. Pemerintah Israel berang dan menyatakan perang terhadap Hamas pada Minggu (8/10).

 

2 dari 3 halaman

Israel Lancarkan Serangan Balasan

Tentara Israel kemudian membalas dengan menghujani bom ke markas Hamas di Jalur Gaza. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memprediksi perang akan berlangsung lama dan sulit. Juru bicara militer Israel juga mengisyaratkan kalau Israel kemungkinan akan mengambil kendali penuh atas Gaza untuk pertama kali sejak mereka secara sepihak menarik diri dari wilayah tersebut pada tahun 2005.

Serangan balasan Israel diklaim Kementerian Kesehatan Palestina telah menewaskan 313 orang termasuk 20 anak-anak dan melukai setidaknya 1.990 warga lainnya.

Sementara itu, bukan hanya sepak bola yang terkenda imbas perang Israel-Hamas. Eurohoops melaporkan, Liga Basket Israel turut berdiam di tengah situasi konflik. Para pemain asing bahkan sudah meninggalkan Israel bersama keluarga masing-masing. 

 

3 dari 3 halaman

Eksodus Pemain Asing dari Israel

Eksodus pemain asing berlangsung setelah manuver Hamas, Sabtu (7/10/2023). Serangan roket dari Gaza diluncurkan bertepatan dengan hari Sabat Yahudi dan hari perayaan Simchat Torah.

Saat sirene berbunyi di seluruh Israel, Israel Defense Forces (IDF) atau Pasukan Pertahanan Israel mengumumkan bahwa "teroris" telah menyusup ke wilayah Israel "di sejumlah lokasi berbeda".

Mereka meminta warga sipil di wilayah selatan dan tengah untuk tinggal di dekat tempat penampungan, dan di dalam tempat perlindungan di wilayah sekitar Gaza.

Militer Israel kemudian membalas dengan mengerahkan puluhan jet tempur yang melakukan serangan udara dan telah menghantam 17 kompleks militer Hamas. Mereka juga mengatakan telah memobilisasi puluhan ribu pasukan cadangan.