Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia U-17 menelan kekalahan 0-3 melawan Mainz U-19 pada lanjutan uji coba di Jerman yang berlangsung di Training Field Stadion am Bruchweg, Sabtu (14/10/2023). Tim asuhan Bima Sakti kembali mendapati lawan dengan level yang lebih tinggi dengan postur yang lebih besar.
Mereka harus tertinggal dua gol di babak pertama, melalui tendangan bebas pada menit ke-27 dan sundulan usai memanfaatkan tendangan penjuru pada menit ke-36.
Baca Juga
Usai kemasukan dua gol, Kaka dkk mulai menaikkan intensitas serangan namun masih dapat digagalkan oleh pertahanan lawan. Sampai babak pertama usai, Timnas U-17 Indonesia harus tertinggal 0-2 atas Mainz U-19.
Advertisement
Pada babak kedua, Timnas U-17 Indonesia harus kembali kemasukan gol pada menit ke-47 melalui tendangan akurat dari lawan.
Respon cepat diperlihatkan oleh anak asuh Bima Sakti usai tertinggal 0-3 dari Mainz U-19 dengan beberapa kali melakukan serangan dari berbagai sisi atas arahan pelatih. Namun, berulang kali digagalkan oleh permainan agresif lawan.
Pada menit ke-70, Bima Sakti memasukkan beberapa pemain sekaligus melakukan perubahan strategi. Perubahan signifikan langsung terlihat dari beberapa pemain yang baru masuk, berulang kali serangan berhasil mengancam gawang lawan. Namun, masih belum membuahkan hasil yang maksimal.
Hingga babak kedua usai, Tim U-17 Indonesia harus mengakui keunggulan Mainz U-19 dengan hasil akhir 0-3.
FIFA World Cup U-17 Indonesia bisa disaksikan di Indosiar dan SCTV. Bisa nonton Live 52 pertandingan lengkap hanya di Vidio. Best match di Moji dan Mentari, serta melalui Nex Parabola.
Pemain Langsung Evaluasi Permainan
Â
Penyerang Tim U-17 Indonesia, Arkhan Kaka mengungkapkan usai laga, bahwa para pemain sudah menerapkan strategi yang diberikan oleh pelatih sebelum pertandingan, namun memang hasil yang didapatkan dalam pertandingan ini tidak sesuai yang diharapkan.
"Alhamdulillah kita sudah menerapkan strategi dengan baik, namun hasil yang didapatkan kurang maksimal." ujar seperti dikutip situs PSSI
Meskipun hasil yang didapatkan kurang maksimal, para pemain tidak mau berlarut dalam kekalahan ini. Kaka menuturkan bahwa pemain akan terus berlatih dan berjuang lebih keras lagi. Pertandingan ini menjadi evaluasi mengenai apa saja yang harus pemain kembangkan dan perbaiki untuk kedepannya.
"Kita harus evaluasi dan lebih baik lagi, karena memang lawan di atas kita namun itu bukan jadi alasan bagi kita. Kita harus berlatih dan bekerja keras lebih baik lagi." tambahnya.
Â
Advertisement
Gizi Pemain Timnas U-17 Terus Dijaga
Â
Timnas U-17 Indonesia sudah menjalani tiga pekan training camp di Jerman sebagai persiapan untuk Piala Dunia U-17 yang berlangsung di Indonesia pada 10 November hingga 2 Desember 2023.Menu latihan keras yang diberikan pelatih menjadi rutinitas yang dilakoni para penggawa Garuda Muda selama di Jerman.
Beberapa uji coba pun sudah dijalani oleh pemain dengan hasil yang beragam. Selain perihal kemampuan taktikal yang dimatangkan, aspek asupan yang dikonsumsi oleh pemain pun tetap dijaga agar kondisi tubuh tetap terjaga.
Dicky Mohammad Shofwan, selaku dokter tim U-17 selalu memerhatikan asupan yang akan dikonsumsi oleh para pemain selama di Jerman.Ia telah menentukan apa saja menu makanan yang harus diberikan kepada para pemain untuk sarapan, makan siang, dan makan malam.
"Untuk sarapan, makanan dengan karbo yang tinggi karena setelahnya pemain langsung latihan pagi. Siangnya, makan normal, karbo, protein, dan serat seimbang. Untuk malamnya, pemain dianjurkan untuk makan rendah karbo namun tinggi protein sebagai recovery," ujar Dicky
Â
Makanan di Eropa Minim Bumbu, Aman untuk Pemain Timnas Indonesia U-17
Â
Jika dibandingkan dengan di Indonesia, menu makanan di Jerman terbilang aman karena banyak makanan di Eropa dimasak dengan direbus hingga di-grill serta minimnya bumbu-bumbu.
"Di Jerman ini terbilang aman untuk makanannya karena kebanyakan cara olahan makanannya itu dengan direbus atau di-grill sehingga meminimalisasi lemak berlebih yang terkandung dalam makanan," tambahnya.
Di samping itu, selama menjalani pemusatan latihan Iqbal dkk selalu dipantau komposisi tubuh mereka, khususnya muscle mass dan body fat.
Nantinya hasil dari tes itu bisa didiskusikan dengan tim pelatih untuk mengatur para pemain agar dapat menyeimbangkan nutrisi yang mereka konsumsi, sehingga dapat memaksimalkan potensi di lapangan.
"Biasanya dua minggu sekali kita tes, untuk cek komposisi tubuh para pemain. Dari hasil itu kita bisa tahu apa saja yang harus diperbaiki, terutama untuk muscle dan body fat para pemain," tutupnya.
Advertisement