Liputan6.com, Jakarta- Setelah berakhirnya Asian Games 2022, Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) langsung bersiap menghadapi Olimpiade 2024 di Paris. Asian Games akan menjadi bahan evaluasi agar menyiapkan atlet lebih baik lagi di Olimpiade nanti.
Pada Asian Games 2022 yang digelar pada September sampai Oktober 2023 di Hangzhou, China, Indonesia harus puas berada di posisi 13 klasemen akhir. Indonesia total meraih 7 medali emas, 11 perak dan 18 perunggu.
Raihan ini memang meleset dari target awal dengan 12 emas dan posisi 12. Namun pencapaian di Hangzhou menjadi salah satu yang terbaik dalam sejarah keikutsertaan Indonesia di Asian Games selain saat menjadi tuan rumah pada 2018.
Advertisement
Berkaca pada hasil di Asian Games 2022, evaluasi dilakukan. NOC Indonesia pun membentuk Task Force agar Indonesia bisa berbicara banyak di Olimpiade tahun depan.
“Dengan selesainya Asian Games ini kami telah membentuk task force untuk menuju Olimpiade 2024, fungsi utama task force ini adalah memastikan semua atlet yang berpotensi untuk ikut kualifikasi Olimpiade 2024 bisa ikut ke sana dan lolos kualifikasi. Karena sejago-jagonya atlet kalau dia tidak ikut, ya tidak mungkin lolos di kualifikasi dan tidak ikut di Olimpiade ya tidak ada potensi medali emas," ujar ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari saat pembubaran Chef de Mission Asian Games 2022 di kantor Kementerian PUPR, Jumat (20/10/2023).
Indonesia Targetkan 3 Emas di Paris
Di Olimpiade 2024, Indonesia menargetkan bisa meraih minimal tiga medali emas. Cabor-cabor unggulan seperti Angkat besi, panjat tebing, panahan, surfing, skateboard, dan bulu tangkis diharapkan bisa membuat sejarah di Paris.
“Jadi PR yang sekarang hal pertama adalah bagaimana caranya memastikan semua atlet berpotensi kualifikasi dan bisa lolos kualifikasi dan membuat sejarah baru. Karena dalam catatan sejarah kita yang paling banyak itu 42 atlet,” sambung Okto.
Namun saat pembubaran Chef de Mission Asian Games 2022, Okto masih belum mau membeberkan lebih detail siapa-siapa saja yang menjadi anggota task force ini.
Advertisement
Bantuan Pembangunan Fasilitas oleh PUPR
Sementara itu untuk membantu peningkatan prestasi cabor-cabor potensial, NOC Indonesia mendapat bantuan dari Kementerian PUPR. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, yang merupakan CdM Asian Games 2023, akan membantu renovasi infrastruktur untuk empat cabang olahraga.
"Pertama renang, satu sudah kami buat di Unnes (Universitas Negeri Semarang), sudah dalam konstruksi. Sekarang mau coba ditambah di UNJ (Universitas Negeri Jakarta) sehingga atlet bisa berlatih secara kontinyu. Kedua skateboard yang ada park-nya di Taman Mini, sudah kami survei," kata Basuki. "Kemudian hoki, mereka mandiri. (Sebenarnya) ada di GBK tapi sangat mahal untuk berlatih, jadi ada yang mandiri di Depok, saya mau lihat untuk dibantu lapangannya. Keempat adalah BMX, kita ada Pulomas dan Banyuwangi," tambahnya.
Keempat cabor ini memang masuk Olimpiade. Saat menjadi CdM, Basuki banyak mendengarkan keluh-kesah yang disampaikan oleh para atlet. Salah satunya seperti yang pernah disampaikan peraih medali perak cabang olahraga skateboard Sanggoe Dharma Tanjung yang tidak memiliki pelatih maupun program pelatihan nasional.
"Kemarin Sanggoe saya liat sendiri, dari penyisihan sampai finalnya, tidak hanya fasilitas, tapi juga pembinaannya, menurut saya harus ditingkatkan. Karena selama ini tidak ada PB (Pengurus Besar)-nya ya. KOI sudah punya catatan itu bersama dengan Deputi Menpora. Jadi empat itu yang segera dibangun, karena ini benar benar ada Olimpiade ya," ujar Basuki.