Sukses

Perkasa di MotoGP, Marc Marquez Masih Ragukan Kualitas Ducati Gara-Gara Ini

Marc Marquez ternyata masih punya keraguan di kepalanya usai resmi pindah ke Gresini Ducati. Pembalap asal Katalunya ini pun membeberkan alasannya.

 

Liputan6.com, Jakarta Pembalap Respol Honda, Marc Marquez akan mengakhiri bakti panjangnya di pabrikan Jepang pada akhir musim. Marquez sudah resmi gabung dengan Gresini Ducati untuk MotoGP 2024.

Marc Marquez diduga tergiur dengan keperkasaan Ducati musim ini. Usai MotoGP Australia pada Sabtu (21/10/2023) lalu dimana Johann Zarco jadi juara, Ducati mencatatkan enam kali menempatkan 3 pembalap di podium secara bersamaan.

Kemenangan Johann Zarco juga menandai kemenangan ke-13 Ducati dari 16 seri MotoGP yang sudah digelar musim ini. Ducati tertolong oleh 8 motor yang ada di grid MotoGP 2023.

Meski begitu, Marquez mengaku masih meragukan kualitas Ducati. Penyebabnya bukan apa-apa. Ini karena dia belum mencoba motor Ducati secara langsung.

"Anda tak pernah tahu. Saat ini saya masih memiliki keraguan. Saya bakal tetap ragu sampai saya mencoba motornya. Namun ini normal, ini keputusan besar," kata Marquez seperti dikutip crash.

Marquez sejauh ini baru mencatatkan satu kali podium di MotoGP Jepang. Itu juga terjadi saat balapan "setengah jumlah lap" di MotoGP Jepang yang dihentikan karen ahujan.

 

2 dari 5 halaman

Marquez Sudah Terbiasa dengan Honda Selama 11 Tahun

 

Marquez beralasan harus adaptasi lagi dengan motor Ducati. Ini karena sepanjang kariernya, dia hanya mencoba motor prototipe Honda.

"Saat Anda pindah, Anda pasti yakin keadaan bakal berubah. Namun tanda tanya dan keraguan ada di kepala Anda. Anda berpikir,"mungkin karena membalap selama 11 tahun dengan satu jenis motor, saya harus banyak adaptasi dengan gaya balap," katanya.

"Seluruh hal tersebut bukan hal mudah."

 

3 dari 5 halaman

Marquez Tak Anggap Enteng Kecepatan Pembalap Ducati

 

Meski memiliki keraguan, Marquez tak pernah menganggap enteng kecepatan dari para pembalap Ducati, termasuk tentunya dua kandidat juara dunia Francesco Bagnaia dan Jorge Martin.

"Pembalap Ducati sekarang sangat cepat. Martin sangat cepat, Bagnaia super cepat. Namun sekarang, saya fokus dengan motor Honda dulu," ujarnya.

Marquez mengakhiri MotoGP Australia dengan finis di posisi ke-15. Ada yang menyarankan agar Marquez tak perlu ngotot untuk menjalani sisa kariernya di Honda.

"Saya tentu akan tetap ngotot karena itu cara satu-satunya. Saya tak mau cuma jalan-jalan di sirkuit, saya tak akan gaspol karena tak merasa aman, tapi kalau merasa aman saya harus gaspol dan ngotot," ujarnya.

 

4 dari 5 halaman

Marquez Nilai Bahaya Kalau Santai di Sisa Karier Bersama Honda

 

Marquez juga menilai harus jaga penampilan dengan Honda. Karena ini juga bagian dari persiapan sebelum gabung dengan Ducati.

"Kalau Anda rileks di empat balapan terakhir, lalu Anda pindah ke motor lain dan bilang, wah ini lebih baik, tapi badan Anda tidak siap," katanya.

"Saya akan tetap semangat dan sudah bilang ke pabrikan Jepang bakal tetap ngotot dan memberikan yang terbaik.

 

5 dari 5 halaman

Penyebab Marquez Gagal di MotoGP Australia

 

Marc Marquez hanya finis di posisi ke-15 di MotoGP Australia. Dia berani berjudi dengan penggunaan ban lunak yang ternyata hanya ampuh di beberapa lap awal saja menempatkan dia di posisi depan.

"Sirkuit Phillip Island itu trek yang cocok dengan gaya membalap saya, tapi saya sedikit kesulitan karena seperti di Sanchsening, saya tak mendapatkan grip di belakang. Kami tak punya traksi saat merebahkan badan, saya sangat lemah dalam hal itu," kata Marquez.

"Buriram, Malaysia dan Qatar, kami akan menderita. Saya hanya ingin main aman dan finis di balapan itu. Setelah itu di Valencia, saya akan menjalani balapan terakhir."