Sukses

Lawan Pertama Jeka Saragih di UFC Mundur

Jeka Saragih dijadwalkan debut di arena UFC pada 19 November 2023. Dia menjadi orang Indonesia pertama yang mentas di UFC.

Liputan6.com, Jakarta- Jagoan beladiri asal Indonesia Jeka Saragih sedang mencari lawan baru untuk laga debutnya di UFC. Jesse Butler yang seharusnya menjadi lawan pertamanya di kancah UFC mendadak mengundurkan diri.

Kepastian Butler mundur diungkap Mola Sport pada Kamis 26 Oktober pagi WIB. Butler tidak jadi melawan Jeka Saragih di Las Vegas karena mengalami cedera.

"Jeka Saragih akan membutuhkan lawan baru untuk debutnya di UFC pada bulan November mendatang, karena lawan awalnya Jesse Butler telah mengundurkan diri karena cedera," demikian pernyataan resmi Mola Sport.

Jeka Saragih sebenarnya dijadwalkan akan melakoni debut pada UFC Fight Night 232 pada 19 November 2023 di UFC Apex. Jeka turun di kelas bulu UFC.

Pecinta beladiri di Indonesia sudah menunggu-nunggu debut Jeka Saragih di UFC. Jeka merupakan orang Indonesia pertama yang dikontrak UFC. Alumni One Pride itu tampil menjanjikan di Road to UFC tahun lalu. Meski kalah di final, Jeka tetap mendapat kontrak dari UFC.

Jesse Butler merupakan lawan tangguh bagi Jeka Saragih. Pria asal Amerika Serikat itu memiliki rekor tak terkalahkan dengan 12 kali menang dan lima kali imbang termasuk delapan kali menang submission.

2 dari 3 halaman

Jeka Saragih Dicarikan Lawan Pengganti

Dengan cederanya Butler, Jeka Saragih sedang dicarikan lawan. Diharapkan segera ditemukan lawan yang tepat sehingga Jeka Saragih tetap dapat debut di UFC pada 19 November 2023 nanti.

Usai mendapat kontrak dari UFC, Jeka Saragih terus berlatih dengan giat di San Diego Amerika Serikat. Mola menggirim Jeka latihan di bawah asuhan pelatih MMA ternama, Mark Fiore dan Jack Buracker.

Berbeda dengan Road to UFC sebelumnya, Jeka kali ini bermain di kelas yang lebih ringan dari biasanya. Sebelumnya, Jeka seperti diketahui bermain di kelas lightweight atau 70,3 kg. Menurut Jeka, kelas ini tidak ideal untuk postur tubuhnya.

3 dari 3 halaman

Harapan Jeka Saragih

"Untuk kelas itu saya main di lightweight, tapi ini turun ke-66 kg karena postur tubuh saya memang cocoknya di kelas itu. Tapi beberapa tahun ini kami mencoba dulu, kalau memang kurang mendominasi di sana, kami turun lagi," kata Jeka Saragih dalam perbincangan dengan Liputan6.com di San Diego, Amerika Serikat, tahun lalu. 

"Kemarin kan mainnya di kelas yang lebih berat berarti ketemunya juga lawan-lawan yang lebih besar," sambung Jeka. 

Jeka pun berharap, tampil di kelas yang lebih ringan bakal memudahkannya. 

"Kemarin kan memang saya sangat jauh jangkauannya dan bisa dibilang saya itu paling pendek di kelas 70kg," katanya. 

"Jadi bisa jadi memudahkan, karena saya bisa menyesuaikan jangkauan dan postur tubuh kami," sambungnya. 

Â