Sukses

Jorge Martin dan Francesco Bagnaia Bersaing Sengit Jadi Juara MotoGP, Ducati Tahu Apa yang Bakal Jadi Penentu

Jorge Martin kembali tertinggal dari Francesco Bagnaia walaupun nyaris juara di MotoGP Australia. Perebutan gelar juara bisa ditentukan hingga seri terakhir di Valencia.

Liputan6.com, Jakarta Ducati harus jadi wasit yang adil saat Jorge Martin dan Francesco Bagnaia bersaing sengit dalam perebutan gelar juara MotoGP 2023. Hanya 27 poin jarak Jorge Martin dari sang pemuncak klasemen MotoGP 2023.

Semua itu bisa dilewati kalau Jorge Martin sapu bersih sprint dan balapan utama MotoGP Thailand. Ini juga asal Francesco bagnaia gagal finis di zona poin pada dua balapan itu.

Meski itu tak bisa diselesaikan di MotoGP Thailand, masih ada MotoGP Malaysia, Qatar dan Valencia yang jadi penentu juara MotoGP. Ducati pun meyakini persaingan antara Bagnaia dan Martin, dan juga mungkin Marco Bezzecchi bakal berakhir sampai seri terakhir di MotoGP Valencia.

Meski begitu, manajer Ducati Lenovo Davide Tardozzi mengaku tahu apa yang bakal jadi penentu juara. Dia mengatakan ada beberapa hal yang bakal menjadi kunci seorang pembalap juara MotoGP musim ini.

"Pecco tampil luar biasa musim ini tapi sejujurnya tidak cukup karena ada Jorge Martin. Marco juga masih punya kemungkinan jadi juara," kata Davide Tardozzi seperti dikutip crash.

"Penting bagi mereka untuk mempertahankan sikap otak, sikap mental bakal jadi kunci hingga akhir sseri MotoGP."

 

2 dari 5 halaman

Pecco Bagnaia Lebih Berpengalaman

Bagnaia sudah mengalami situasi seperti sekarang pada musim lalu. Dia sempat susul menyusul dengan Fabio Quartararo dan pastikan gelar juara di Valencia.

"Dia ada di posisi berbeda tahun lalu, di belakang Fabio. Dia terbantu pengalaman tahun lalu," kata Tardozzi.

"Dia membuktikan itu di dua balapan terakhir. Dia kesulitan di Jumat dan sabtu, tapi tampil bagus saat balapan hari Minggu."

 

3 dari 5 halaman

Bagnaia Percaya dengan Race Engineer

Davide Tardozzi juga memuji kemampuan Bagnaia untuk mengubah hasil buruk di Jumat dan Sabtu menjadi bagus di hari Minggu. Semua itu disebutnya karena kedekatan antara Bagnaia dengan pengatur balapan di Ducati.

"Hubungannya dengan race engineer cukup dekat. Itu menjadi kunci dari apa yang ditunjukkannya pada Sabtu ke Minggu," kata Tardozzi.

"Dia membuktikan bisa mengubah mentalitas dan sikap dan juga kecepatan dari satu hari ke hari lainnya. Hal itu hanya dimiliki seorang juara."

 

 

4 dari 5 halaman

Jorge Martin Siap Tempur

Sementara itu, manajer tim Pramac Ducati Gino Borsoi mengatakan, Jorge Martin sudah siap tempur hingga akhir. Ada beberapa kesalahan strategi yang membuat Jorge Martin gagal merebut posisi puncak dari Bagnaia.

"Kami siap tempur. Kami harus memperbaiki hal-hal kecil yang bisa menolong kami. Pembalapnya ada di sana, motornya bisa diandalkan, kami dapat pertolongan dari Ducati," kata Borsoi.

 

5 dari 5 halaman

Pramac Ducati Salah Pilih Ban?

Borsoi juga mengomentari soal kesalahan pilihan ban yang dilakukan Pramac Ducati di dua balapan terakhir. Dia mengatakan, itu memang sudah jadi keputusan tim.

"Saya tak bisa bilang itu keputusan salah karena itu keputusan kami semua," kata Borsoi.

"Keputusan pake ban lunak agar membuat gap dan menjauh dari rombongan. Saat Anda ada dalam rombongan, Anda terkadang kehilangan peluang. Kami tak beruntung, gagal di sisa 8 tikungan terakhir."

 

Â