Sukses

Jeka Saragih Dapat Lawan Baru untuk Debut di UFC, Siapa Dia?

Jeka Saragih mendapatkan lawan baru setelah penantangnya sebelumnya harus mundur karena cedera.

Liputan6.com, Jakarta Jagoan MMA Indonesia Jeka Saragih akhirnya mendapat lawan baru untuk laga debutnya di UFC bulan depan. Petarung asal Sumatera Utara itu bakal berjumpa Charlie Campbell di UFC Apex.

Kepastian lawan baru Jeka Saragih terungkap pada Jumat (27/10/2023) malam WIB. Mola Sport mengumumkan Charlie Campbell yang akan dihadapi Jeka Saragih pada 18 November di Las Vegas Amerika Serikat.

"BREAKING NEWS 🚨 Lawan baru Jeka Saragih pada tanggal 18 November telah dikonfirmasi! Bintang Indonesia ini akan menjalani debutnya di UFC melawan Charlie "The Cannibal" Campbell di UFC Apex - catat tanggalnya," demikian pengumuman Mola Sport.

Awalnya Jeka Saragih akan melakoni debut di UFC dengan melawan Jesse Butler pada 18 November 2023 nanti. Namun secara mendadak Jesse Butler memutuskan mundur karena mengalami cedera. UFC langsung bergerak cepat mencarikan lawan pengganti dan akhirnya didapatlah Charlie Campbell.

Debut Jeka Saragih sudah dinantikan para pecinta olahraga beladiri di Indonesia. Jeka merupakan orang Indonesia pertama yang dikontrak oleh UFC. Jeka akan turun di kelas bulu UFC.

Alumni One Pride itu tampil menjanjikan di Road to UFC tahun lalu. Meski gagal menjadi juara karena kalah di final, Jeka tetap mendapat kontrak dari UFC. Jeka dinilai sebagai petarung berbakat dari Asia.

2 dari 3 halaman

Persiapa Jeka Saragih Hadapi Debut di UFC

Usai mendapat kontrak dari UFC, Jeka Saragih terus berlatih dengan giat di San Diego Amerika Serikat. Mola menggirim Jeka latihan di bawah asuhan pelatih MMA ternama, Mark Fiore dan Jack Buracker.

Berbeda dengan Road to UFC sebelumnya, Jeka kali ini bermain di kelas yang lebih ringan dari biasanya. Sebelumnya, Jeka seperti diketahui bermain di kelas lightweight atau 70,3 kg. Menurut Jeka, kelas ini tidak ideal untuk postur tubuhnya.

3 dari 3 halaman

Komentar Jeka Saragih

"Untuk kelas itu saya main di lightweight, tapi ini turun ke-66 kg karena postur tubuh saya memang cocoknya di kelas itu. Tapi beberapa tahun ini kami mencoba dulu, kalau memang kurang mendominasi di sana, kami turun lagi," kata Jeka Saragih dalam perbincangan dengan Liputan6.com di San Diego, Amerika Serikat, tahun lalu.

"Kemarin kan mainnya di kelas yang lebih berat berarti ketemunya juga lawan-lawan yang lebih besar," sambung Jeka.

Jeka pun berharap, tampil di kelas yang lebih ringan bakal memudahkannya.

"Kemarin kan memang saya sangat jauh jangkauannya dan bisa dibilang saya itu paling pendek di kelas 70kg," katanya.

"Jadi bisa jadi memudahkan, karena saya bisa menyesuaikan jangkauan dan postur tubuh kami," sambungnya.

Â