Sukses

Dapat Misi Berat, Welber Jardim Ungkap Petuah Ayahnya Jelang Piala Dunia U-17 2023

Pemain diaspora Welber Jardim mengungkap petuah ayahnya jelang tampil membela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023 mulai 10 November mendatang.

Liputan6.com, Jakarta Pemain diaspora Welber Jardim mengungkap petuah ayahnya jelang tampil membela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia U-17 2023 mulai 10 November mendatang.

Pesepak bola berusia 16 tahun rupanya diberi misi berat untuk menampilkan permainan apik sekaligus memberi yang terbaik bagi skuad Garuda Asia dalam ajang sepak bola muda bergengsi dunia.

Sebagaimana diketahui, Welber Jardim memang menjadi salah satu penggawa diaspora yang diproyeksikan memperkuat skuad racikan Bima Sakti saat mengarungi persaingan FIFA U-17 World Cup edisi ini.

Pemain Sao Paulo U-17 itu sudah bergabung bersama rekan-rekannya di Timnas Indonesia U-17 saat pemusatan latihan di Jerman, dan langsung ikut bertolak ke Tanah Air untuk mematangkan persiapan jelang Piala Dunia U-17 2023.

Ayah Welber Jardim, Elisangelo Jardim de Jesus, yang cukup akrab dengan sepak bola Indonesia pun ikut memberi petuah bagi sang putra sebelum menyongsong kompetisi FIFA U-17 World Cup akhir tahun ini.

Eks pemain Liga Indonesia, yang dulunya dikenal sebagai Divisi Utama dan berlanjut ke Indonesia Super League (ISL), itu meminta anaknya tampil fokus kala membela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia.

FIFA World Cup U-17 Indonesia bisa disaksikan di Indosiar dan SCTV. Bisa nonton Live 52 pertandingan lengkap hanya di Vidio. Best match di Moji dan Mentari, serta melalui Nex Parabola.

2 dari 4 halaman

Pesan Ayah Welber Jardim Jelang Piala Dunia U-17

"Dia (ayah) bicara, saya harus konsentrasi buat Piala Dunia. Semua orang Indonesia ingin lihat kamu main, (makanya) harus main bagus," ujar Welber mengungkap pesan ayahnya jelang Piala Dunia U-17 2023.

Elisangelo Jardim de Jesus juga menasihati putranya soal betapa berharganya kesempatan yang dia dapat untuk membela Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia. Oleh karena itu, Welber diminta memanfaatkan peluang secara maksimal dan fokus memperkuat Garuda Asia.

"Banyak anak Indonesia yang juga mau (bermain) di Timnas Indonesia. Sekarang saya (bisa) main di Timnas Indonesia, jadi saya harus fokus agar semua orang Indonesia menyaksikan," kata Welber Jardim menambahkan.

3 dari 4 halaman

Ibu Welber Jardim Juga Punya Peran Penting

Di samping sang ayah, ibu Welber Jardim rupanya juga memainkan peran penting di balik bergabungnya pemain Sao Paulo dengan Timnas Indonesia U-17. Welber mengakui dia mendapat dorongan dari sang ibunda untuk memenuhi panggilan Garuda Asia jelang Piala Dunia U-17 2023.

"(Alasan memilih Timnas Indonesia U-17 dibanding Brasil) tidak tahu juga, ada yang manggil saya buat main di Piala Dunia U-17," ujar Welber saat ditanyai awak media selepas sesi latihan Timnas Indonesia U-17 pada Senin (30/10).

"Saya mau main di Piala Dunia, Indonesia juga bagus. Waktu kecil saya di sini (Indonesia), mama saya juga dari Indonesia. Dia mau sekali saya main di Indonesia, jadi saya main," tambah dia.

4 dari 4 halaman

Pemain Diaspora Lain di Timnas Indonesia U-17

Adapun selain Welber Jardim, Timnas Indonesia U-17 juga bakal diperkuat pemain diaspora lain saat Piala Dunia U-17 2023. Amar Rayhan Brkic jadi penggawa yang turut diproyeksikan masuk dalam skuad final Garuda Asia jelang melakoni ajang sepak bola muda bergengsi.

Sayangnya, satu nama lain yakni Chow Yun Damanik gagal menjadi bagian dari skuad racikan Bima Sakti di FIFA U-17 World Cup edisi ini. Sang pemain menghadapi kendala paspor yang membuatnya tak bisa membela Timnas Indonesia U-17 dalam kompetisi akhir tahun.

"Chow ini masalah paspornya memang kan perlu waktu.Orang tuanya dua-duanya sudah berpaspor Swiss. Ibunya orang Indonesia, tetapi sudah (memakai paspor) Swiss," ujar Bima Sakti menjelaskan situasi Chow Yun Damanik pasca latihan Timnas Indonesia U-17 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin (30/10/2023).

"Kalau dia harus bikin paspor Indonesia, saya tidak tahu ya ini (regulasinya). Kan (dia jadi) harus melepas (identitas) Swiss karena kita kan tidak boleh (punya dua paspor). Beda dengan negara-negara yang aturannya memperbolehkan memiliki dua paspor," tandas sang sang pelatih.