Sukses

Tak Ikut Piala Dunia U-17 2023, Pernak-Pernik Palestina Justru Paling Laris di JIS

Penjualan pernak-pernik di depan JIS banyak yang menjual bendera, baju hingga topi Palestina.

Liputan6.com, Jakarta- Palestina memang tidak ikut serta di Piala Dunia U-17 2023. Namun pernak-pernak Palestina banyak dijual di sekitar venue Piala Dunia U-17 2023 termasuk di Jakarta International Stadium (JIS). Penjualannya juga sangat bagus.

Kondisi memprihatinkan di Palestina yang sejak sebulan ini akibat diserang militer Israel memang mengundang simpati masyarakat Indonesia. Situasi inipun dimanfaatkan para pedagang di sekitar stadion.

Mereka menjual pernak-pernik bendera Palestina seperti topi, baju, syal, bendera kecil sampai bendera besar. Harganya relatif murah. Untuk bendera ukuran mini dijual Rp 15 ribu, bendera besar Rp 50 ribu. Sedangkan topi bisa dibeli seharga Rp 55 ribu. Adapun baju dibandrol Rp 125 ribu.

Penjualan pernak-pernik Palestina juga justru laris manis dibanding negara peserta lainnya seperti Amerika Serikat, Korea, Selatan, Prancis, Inggris sampai Brasil.

"Alhamdulillah laku banget nih. Banyak penonton yang membeli pernak-pernik Palestina," ujar Mada salah satu penjual pernak-pernik Palestina di depan pintu masuk JIS kepada Liputan6.com, Rabu (15/11/2023).

Para penonton Piala Dunia U-17 2023 memang diizinkan membawa bendera maupun atribut Palestina ke dalam stadion. Ketua Umum PSSI Erick Thohir sudah memastikan izin dari FIFA untuk pengibaran bendera Palestina di tribun penonton.

2 dari 3 halaman

Bentuk Dukungan Kemanusiaan

Menurut Erick, FIFA tidak mempermasalahkan pengibaran bendera Palestina sebagai bentuk dukungan pada kemanusiaan dan perlindungan HAM. Hanya saja tak boleh penonton menerobos masuk ke lapangan sembari membawa bendera Palestina.

"FIFA menghargai kebebasan berekspresi. Apalagi pada perlindungan HAM dan kemanusiaan," kata Erick Thohir beberapa waktu lalu.

3 dari 3 halaman

PSSI Izinkan Bendera Palestina

Langkah PSSI ini mendapat pujian dari tokoh komunikasi politik Indonesia dan pemerhati sepak bola Effendy Gazali. Menurutnya, kita memang perlu mengingatkan manakala Komisi Disiplin PSSI terlalu bertindak berhati-hati.

"Terima kasih karena Jajaran PSSI berhasil menyampaikan keinginan bangsa Indonesia pada FIFA. Dan sekarang giliran bangsa Indonesia menunjukkan pada dunia bahwa kita sama hebatnya dengan Qatar dan bangsa-bangsa penyelenggara momen sepakbola besar dunia," tutur Effendi.