Liputan6.com, Jakarta- Kompetisi bola basket antarpelajar DBL Indonesia 2023 sukses besar menggelar final seri Jakarta di Indonesia Arena, Jumat (17/11/2023). Meski cuma mempertandingkan kompetisi antar SMA, 12.000 penonton memadati Indonesia Arena. Seluruh tempat duduk yang tersedia penuh.
Final DBL Jakarta 2023 menjadi ulangan final setahun sebelumnya. Kedua finalis tahun lalu di sektor putra dan putri kembali bertemu. Di putra, SMA Bukit Sion berjumpa SMA Jubilee. Musim lalu Jubilee menjadi juara mengakhiri dominasi Buksi. Sedangkan di putri Jubilee juga melaju ke final. Mereka ingin membalas kekalahan tahun lalu dari SMAN 70.
Baca Juga
Misi balas dendam gagal terwujud. Juara bertahan sukses mempertahankan mahkotanya. SMA Jubilee cuma juara di sektor putra. Sedangkan gelar di putri jadi milik SMAN 70 yang meraih three peat alias juara tiga kali beruntun.
Advertisement
Pada final putri yang digelar lebih dulu, 70 memulai laga dengan buruk. Jubilee tancap gas dan bisa unggul jauh 8-0 berkat dua kali tembakan tiga angka di menit-menit awal pertandingan. 70 langsung mengambil time-out.
Situasi mampu diubah. 70 perlahan mulai mengejar dan bahkan bisa berbalik unggul setengah bola di akhir kuarter pertama dengan 16-15.
Di kuarter dua, pertandingan berjalan semakin seru. Terjadi kejar mengejar angka. Namun 70 akhirnya bisa unggul dari Jubielee dengan selisih tiga angka saat kuarter dua berakhir.
Memasuki kuarter ketiga, 70 semakin menunjukkan dominasinya. Keira Hadinoto dan kawan-kawan mulai bisa memperlebar keunggulan dari Jubilee.
Jubilee mati-matian mengejar pada kuarter empat. Namun buruknya akurasi tembakan tiga angka membuat mereka tak pernah bisa mengejar sampai pertandingan berakhir. Malahan 70 bisa terus menjauh dan menang dengan selisih 11 angka.
"Tidak menyangka bisa three peat di Indonesia Arena. Bersyukur bisa mengeluarkan semaksimal mungkin di final sehingga bisa tiga kali juara beruntun," ujar Keira seusai pertandingan.
Buksi Kecolongan
Sedangkan pada sektor putra, Bukit Sion nyaris merebut kembali gelar juara dari genggaman Jubille jika tidak kecolongan di menit-menit akhir pertandingan.
Bukit Sion memulai pertandingan dengan baik. Mereka selalu memimpin di kuarter pertama yang ditutup dengan keunggulan 10-6. Jubilee bangkit di kuarter dua, namun buzzer beater tiga angka Efrael Yerusyalom Enrichia membuat Buksi tetap unggul tiga poin saat jeda paruh pertama.
Drama terjadi di penghujung kuarter empat. Buksi sempat beberapa kali unggul jauh, tapi Jubulee pantang menyerah dan terus mengejar. Puncaknya terjadi ketika laga tersisa semenit lagi.
Owen Toar membawa Buksi unggul empat poin dengan tersisa satu menit delapan detik. Namun secara luar biasa Jubilee mengejar melalui tembakan tiga angka Stephen Sundinata dan layup Kanara Haady Pasha sehingga berbalik unggul setengah bola.
Dalam kondisi genting, bola diserahkan Efrael yang merupakan pencetak angka terbanyak di laga ini. Namun Efrael justru membuat kesalahan fatal. Bola dalam penguasaannya bisa dicuri Hosea Yedija Setiawan. Jubilee pun mengamankan kemenangan dengan selisih setengah bola saja, 53-52.
Advertisement
Perkembangan Pesat DBL
Antusiasme luar biasa di final sampai ditonton 12.000 orang di Indonesia Arena membuat kagum Founder sekaligus CEO DBL Azrul Ananda. Dia tak menyangka DBL bisa menyedot antusiasme tak kalah dengan FIBA World Cup 2023.
"2004 kita memulai DBL. Dulu tak ada yg percaya kompetisi SMA bisa menjadi sesuatu yg heboh. Kalian sudah memecahkan sejarah membuat DBL menjadi sebesar sekarang ini," ujar Azrul saat membuka final DBL Seri Jakarta 2023.Â
Final DBL Jakarta 2023 yang digelar di Indonesia Arena ini juga disaksikan Menpora Dito Ariotedjo, Menparekraf Sandiaga Uno, ketua umum Perbasi Danny Kosasih. Menpora Dito yang mendorong dan membantu DBL agar bisa menggelar final di Indonesia Arena.