Liputan6.com, Jakarta= Investor baru Manchester United, Sir Jim Ratcliffe, terus menyusun rencana strategis demi mengembalikan kejayaan Setan Merah. Ratclitte pertama-tama akan merombak kepengurusan di MU yang dinilai gagal total selama ini.
Sir Jim Ratcliffe memang belum resmi menjadi salah satu pemilik MU hingga 20 November 2023 ini. Namun, dia sudah mencapai kesepakatan dengan Keluarga Glazer untuk membeli 25 persen saham Setan Merah. Proses ini diperkirakan rampung akhir November atau awal Desember.
Baca Juga
Sejak resmi masuk menjadi investor MU, Ratcliffe akan mengurus klub dari segi prestasi. Urusan bisnis dikendalikan Keluarga Glazer. Guna mendongkrak prestasi tim, Ratcliffe terlebih dulu berencana menunjuk direktur olahraga.
Advertisement
Sederet nama beken dibidik Ratcliffe untuk menjadi direktur olahraga MU. Ada petinggi Crystal Palace Dougie Freedman, pengurus Atalanta Lee Congerton, eks bos AS Monaco Paul Mitcheel hingga Andrea Berta dari Atletico Madrid.
Pada akhir pekan ini, The Telegraph memunculkan nama yang yang cukup mengejutkan. Ratcliffe dilaporkan membidik dua mantan pengurus teras AC Milan, Paolo Maldini dan Ricky Massara.
Kedua pria Italia itu sedang menganggur saat ini. Paolo Maldini dan Massara dipecat oleh pemilik AC Milan Gerry Cardinale akhir musim lalu. Padahal, keduanya sudah berkontribusi besar mengembalikan kejayaan klub.
Rekam Jejak Duo AC Milan
Maldini dan Massara menarik perhatian Ratcliffe karena sukses menemukan pemain bagus berharga murah untuk membangkitkan AC Milan. Ada Mike Maignan, Rafael Leao, Ismael Bennacer, Pierre Kalulu hingga Fikayo Tomori.
MU sudah lama tak bisa membeli pemain murah meriah dan kemudian menjadi bintang di tim. Mereka harus mengeluarkan dana besar setiap tahunnya untuk belanja pemain, tapi selalu berujung kegagalan.
Advertisement
MU Sering Blunder Transfer Parah
Tiga rekrutan mahal MU dalam lima tahun terakhir tak mampu menjadi bintang utama tim. Mulai dari Harry Maguire, Jadon Sancho, Antony hingga yang teranyar Mason Mount.
MU kerap kemahalan saat membeli pemain. Petinggi klub tak jago melakukan negosiasi. Mereka juga beberapa kali melewatkan kesempatan bagus merekrut pemain top saat harganya masih murah, seperti Erling Haaland dan Jude Bellingham.