Sukses

Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Maracana Rusuh, Argentina Rusak Rekor Kandang Brasil, Lionel Messi Ketar-Ketir

Lionel Messi sempat khawatir dengan keluarga pemain Argentina yang juga ada di tribun di stadion Maracana yang rusuh saat melawan Brasil di kualifikasi Piala Dunia 2026.

Liputan6.com, Jakarta Pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Conmebol atau Amerika Latin antara Brasil melawan Argentina di stadion Maracana, Rabu (22/11/2023) berlangsung rusuh. Pertandingan sempat tertunda 30 menit saat polisi ribut dengan fans di tribun penonton.

Kerusuhan berawal dari cemoohan fans Brasil kepada lagu kebangsaan Argentina. Ini membuat fans Argentina gusar dan polisi mencegah bentrok kedua tim namun kerusuhan malah jadi parah.

Untunglah, pertandingan bisa dilanjutkan kembali. Nicola Otamendi akhirnya berhasil menjadi penentu kemenangan Argentina lewat golnya di menit ke-63.

Kemenangan Argentina ini mengakhiri rekor sempurna Brasil setiap main di kandang mereka, stadion Maracana. Sebelum laga ini, Brasil menang 51 kali dan 13 kali imbang setiap main di kandang pada laga kualifikasi Piala Dunia.

Momen kerusuhan yang terjadi di stadion Maracana benar-benar membuat pemain Argentina khawatir. Kiper Argentina Emiliano Martinez bahkan harus meminta polisi untuk berhenti memukuli fans.

Lionel Messi sempat menunggu di lapangan sebelum meminta rekan-rekannya kembali ke ruang ganti. Untunglah, kerusuhan mereda, tapi Messi mengaku sangat khawatir dengan insiden itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Pemain Argentina Punya Keluarga yang Menonton di Tribun

 

Lionel Messi menceritakan pandangannya terkait kerusuhan di Maracana. Dia mengatakan, pemain Argentina sempat tak ingin main karena kerusuhan tambah panas.

"Kami melihat bagaimana polisi memukul orang-orang dan banyak pemain yang keluarganya nonton di area itu. Kami tak bisa fokus main di laga itu," kata Messi seperti dikutip ESPN.

"Hal ini juga terjadi di sini di Copa Libertadores. Polisi Brasil sering menghajar orang-orang."

 

3 dari 5 halaman

Argentina Sempat Tak Ingin Main

 

Pemain Argentina sempat tak ingin main dan bilang kepada pemain Brasil hanya akan turun ke lapangan kalau suasana berubah tenang. Pemain Argentina kembali ke lapangan setelah 22 menit dan melakukan pemanasan selama 3 menit.

"Kami memutuskan untuk tinggalkan lapangan karena tak mungkin untuk main di situasi seperti itu. Kami juga berpikir mungkin masuk ke ruang ganti bisa membantu tenangkan situasi," katanya.

 

4 dari 5 halaman

Suporter Argentina Diawasi Polisi

 

Saat pertandingan berjalan, belasan polisi mengawasi fans Argentina saat mereka bersorak. Polisi mengelilingi mereka.

Polisi menjaga sekitar area itu yang dihuni sekitar 3.000 fans Argentina. Pertandingan ini sangat ditunggu fans dan 65 ribu tiket laku terjual.

Fans Brasil sempat mengejek Messi sebelum kerusuhan terjadi. Dan saat kembali, fans kembali meneror Messi.

 

5 dari 5 halaman

Messi Sambut Kemenangan Argentina Tapi Sedih Kekerasan Kembali Terjadi

 

Lionel Messi menyambut baik kemangan Argentina di Maracana. Namun dia sedih karena kekerasan kepada suporter Argentina kembali terjadi.

"Tim ini terus membuat sejarah. Kemenangan luar biasa di Maracana, meski ini bakal ditandai oleh kekerasan kepada fans Argentina di Brasil. Kegilaan ini tak boleh ditoleransi, ini harus diakhiri," ujarnya.

Argentina kini memimpin klasemen kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Amerika Latin dengan 15 poin. Sedangkan Brasil ada di posisi ke-6 dan sudah menuai 3 kekalahan dari enam pertandingan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.