Liputan6.com, Jakarta Pep Guardiola sempat mengecam keras Lionel Messi saat pemain Argentina itu dikabarkan bakal pindah ke Manchester City dari Barcelona.
Messi pernah bekerja sama dengan Guardiola di Barcelona. Dia mencetak 221 gol dalam 219 pertandingan, sehingga berkembang menjadi pemain terbaik di dunia.
Advertisement
Baca Juga
Dan pada tahun 2020, sepertinya keduanya bisa bersatu kembali. Setelah kekalahan di Liga Champions di tangan Bayern Munich, Messi disebut-sebut ingin pindah meski masih memiliki sisa satu tahun di kontraknya.
Laporan saat itu menyebutkan bahwa Messi telah menghubungi Guardiola untuk menyatakan minatnya bergabung dengan Manchester City.
Dalam sebuah buku baru berjudul, "Tuhan Selamatkan Pep" yang ditulis oleh Marti Perarnau, seorang jurnalis yang memiliki akses ke bos Manchester City, merinci seberapa dekat transfer tersebut.
Messi Sempat Pertanyakan Berapa Lama Guardiola Bertahan
Messi dikabarkan sempat menghubungi teman lamanya, Sergio Aguero, untuk menanyakan berapa lama Guardiola akan bertahan di Stadion Etihad.
Dia kemudian menghubungi manajemen Catalana dan keduanya mengatur untuk bertemu di rumah Messi di Barcelona.
Messi tentu saja sangat menyadari metode kepelatihan Guardiola. Namun, mantan pelatih Bayern Munchen itu disebut-sebut menjelaskan bagaimana keadaan telah sedikit berubah.
Advertisement
Guardiola Merasa Tak Yakin Messi Ingin Pindah ke City
"Di Manchester kami berlatih sangat keras dan saya melakukan pembicaraan taktis yang panjang. Mungkin Anda akan bosan."
Namun pemain Argentina itu mengaku tidak merasa terganggu dan menjawab: "Saya akan berlatih keras, saya tidak khawatir. Saya akan bertahan dengan semua yang Anda lakukan."
Namun, entah mengapa Guardiola merasa tidak yakin dan melontarkan kecaman keras kepada pemenang delapan kali Ballon d'Or itu.
Messi Akhirnya Pilih Bertahan di Barcelona
Buku tersebut menyatakan bahwa dia mengatakan kepada Messi: "Leo, kita sudah bertambah tua. Mungkin kita tidak tahan lagi satu sama lain."
Messi akhirnya bertahan selama satu musim lagi bersama Barca dan menjadi pencetak gol terbanyak di La Liga.
Dia mengangkat trofi Copa del Rey tetapi aturan gaji di La Liga membuat Blaugrana tidak mampu mempertahankannya sehingga dia berangkat ke Paris Saint-Germain, di mana dia menghabiskan dua musim sebelum memulai babak baru bersama Inter Miami.
Advertisement