Liputan6.com, Jakarta - Jerman menaklukkan Prancis 4-3 (2-2) melalui adu penalti pada final Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Manahan, Sabtu (2/12/2023). Sukses ini membantu mereka menggoreskan sejumlah rekor.
Yang pertama adalah koleksi titel. Jerman merebut gelar Piala Dunia U-17 untuk kali pertama sepanjang sejarah. Sebelumnya capaian terbaik mereka adalah menembus final edisi 1985.
Jerman menjadi negara ke-10, atau Eropa kelima, yang menguasai ajang tersebut. Mereka mengikuti jejak Nigeria (5), Brasil (4), Meksiko (2), Ghana (2), Prancis, Inggris, Swiss, Arab Saudi, dan Uni Soviet.
Advertisement
Paris Brunner dan kawan-kawan juga jadi tim pertama yang mengawinkan gelar Euro U-17 dan Piala Dunia U-17. Jerman juga menaklukkan Prancis pada laga puncak Euro U-17 2023 yang berlangsung Juni lalu.
Catatan lain di balik prestasi Jerman U-17 adalah kesuksesan melengkapi koleksi trofi ajang FIFA. Sebelumnya mereka merebut empat gelar Piala Dunia (1954, 1974, 1990, 2014) dan sekali memenangkan Piala Dunia U-20 (1981).
Jerman mengikuti jejak tiga negara yang komplet memiliki trofi ajang FIFA yakni Brasil, Prancis, dan Inggris.
Brasil menjuarai lima edisi Piala Dunia senior atau terbanyak dibanding yang lain. Selecao melakukannya pada 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002. Negeri Samba juga menguasai lima ajang Piala Dunia U-20, tepatnya pada 1983, 1985, 1993, 2003, dan 2011.
Sedangkan di Piala Dunia U-17, Brasil menempati podium tertinggi empat kali tahun 1997, 1999, 2003, dan 2019. Pada level ini mereka juga berada di posisi dua kolektor gelar terbanyak di bawah Nigeria (5).
Prancis menjuarai Piala Dunia pada 1998 dan 2018. Mereka juga memenangkan Piala Dunia U-20 (2013) dan Piala Dunia U-17 (2001) masing-masing sekali.
Sementara Inggris memiliki satu trofi di tiga ajang tersebut. Mereka berjaya di Piala Dunia 1966, Piala Dunia U-20 2017, dan Piala Dunia U-17 2017.
Jerman Bungkam Prancis di Final Piala Dunia U-17 2023
Jerman dan Prancis tidak membuang waktu untuk menyerang lawan. Eric da Silva Moreira mengancam Prancis lewat penetrasinya di sisi kiri pertahanan. Sedangkan Ismail Bouneb jadi kreator serangan dalam usaha membongkar lini belakang Jerman pada partai puncak Piala Dunia U-17 2023.
Pada situasi bola mati, tercipta kemelut yang mengancam gawang Prancis. Kapten Jerman Noah Darvich lalu mencoba lewat jarak jauh tapi usahanya masih melambung.Â
Prancis membalas melalui penetrasi Saimon Bouabre. Namun, tendangannya masih bisa dimentahkan kiper Konstantin Heide.
Darvich kembali melepas tendangan. Bola muntah berbuah insiden yang dianalisa video assistant referee. Aymen Sadi ditemukan bersalah menekel Bilal Yalcinkaya. Wasit menunjuk titik 12 pas dan Paris Brunner menunaikan tugas sebagai algojo. Jerman U-17 unggul 1-0 pada menit ke-29.
Prancis merespon dan coba langsung menyamakan kedudukan. Namun, Jerman juga tidak tinggal diam. Selanjutnya giliran Max Moerstedt yang menguji kiper Paul Argney.
Lewat tendangan penjuru beruntun, Prancis hampir mencetak gol. Tapi, Konstantin Heide sigap mengantisipasi. Sementara usaha Yvan Titi masih melambung.
Laga sempat dihentikan pada injury time dengan VAR memeriksa kemungkinan penalti. Beruntung bagi Prancis, Max Moerstedt sudah offside terlebih dahulu.
Masih ada waktu bagi Paris Brunner dan Saimon Bouabre di masing-masing kubu. Namun tidak ada yang menghasilkan gol.Â
Advertisement
Babak Kedua Jerman vs Prancis di Final Piala Dunia U-17 2023
Babak kedua dimulai. Jerman tidak butuh waktu lama untuk mempertegas dominasi. Bola terobosan menemukan Max Moerstedt yang melepas umpan silang. Paris Brunner gagal menyambut, tapi tidak Noah Darvich. Pemain Barcelona itu melesakkan gol dari sudut sempit di menit ke-51.
Prancis hanya perlu dua menit untuk memperkecil kedudukan. Saimon Bouabre akhirnya menyaksikan sepakannya merobek gawang Jerman.
Gol ini menambah semangat Prancis. Yvan Titi nyaris menyamakan skor jika tandukannya tidak dimentahkan Konstantin Heide.
Les Bleus tambah termotivasi setelah Jerman kehilangan Winners Osawe yang diganjar kartu kuning kedua. Terbukti, keunggulan pemain membantu mereka mendominasi bola.Â
Setelah usaha Fode Sylla masih bisa diblok, Prancis akhirnya menyamakan kedudukan melalui pemain pengganti Mathis Amougou di menit ke-85. Dia memasukkan bola ke gawang kosong meneruskan umpan silang Tidiam Gomis.
Dalam kondisi terdesak, Jerman mendapat peluang untuk kembali memimpin jelang berakhirnya waktu normal. Prancis juga mengancam dengan adanya tambahan waktu 10 menit. Tapi skor tidak berubah.
Adu Penalti dan Susunan Pemain Jerman vs Prancis di Final Piala Dunia U-17 2023
Tidak ada tambahan waktu dan adu penalti langsung digelar untuk menentukan pemenang. Eksekutor pertama Prancis Joachim Kayi Sanda sukses menunaikan tugas. Tapi tidak dengan penendang pembuka Jerman Eric da Silva Moreira.
Dua penendang berikutnya Ismail Bouneb (Prancis) dan Robert Ramsak (Jerman) mencetak gol. Selanjutnya eksekusi Nhoa Sangui (Prancis) masih membentur mistar. Jerman pun menyamakan kedudukan melalui Max Moerstedt.
Posisi Prancis balik tertekan setelah sepakan Bastien Meupiyou dihentikan Konstantin Heide, dengan Jerman balik memimpin lewat Fayssal Harchaoui.
Joan Tincres menjaga kans bagi Prancis. Namun, Jerman gagal memastikan kemenangan dengan Paul Argney menepis tendangan Paris Brunner.
Sayang, Tidiam Gomis kemudian urung membawa Prancis unggul. Jerman akhirnya berjaya berkat sepakan Almugera Kabar.Â
Susunan Pemain
Jerman: Konstantin Heide; Finn Jetlsch, Maximilian Hennig, David Odogu, Eric da Silva Moreira; Fayssal Harchaoui, Winners Osawe, Noah Darvich; Paris Brunner, Bilal Yalcinkaya, Max Moerstedt
Prancis: Paul Argney; Yvan Titi, Bastien Meupiyou, Joachim Kayi Sanda, Aymen Sadi; Fode Sylla, Saimon Bouabre; Tidiane Diallo, Tidiam Gomis, Mathis Lambourde, Ismail Bouneb
Advertisement