Sukses

Pukul Wasit Hingga Tersungkur, Presiden Klub Ankaragucu Faruk Koca Mundur dari Jabatannya

FIFA mengutuk keras insiden kekerasan yang menimpa wasit di Liga Super Turki.

Liputan6.com, Jakarta Presiden klub asal Turki, Ankaragucu, Faruk Koca akhirnya memutuskan mundur dari jabatannya. Politikus senior tersebut memilih lengser setelah melakukan pemukulan terhadap wasit berlisensi FIFA, Halil Umut Meler, Senin (11/12/2023).

Insiden memalukan itu bermula saat klub milik Koca, Angkaragucu ditahan imbang 1-1 oleh Caykur Rizespor pada lanjutan Liga Super Turki. Ankaragucu gagal memetik kemenangan setelah tim tamu mencetak gol balasan di masa injury time.

Sebelumnya, Angkaragucu yang memimpin 1-0 harus bermain dengan 10 pemain setelah Meler mengganjar striker Ali Sowe dengan kartu merah pada menit ke-50.

Tidak terima dengan kepemimpinan wasit, Koca masuk ke lapangan usai pertandingan. Dia kemudian menghampiri Meler dan meninju wajahnya hingga terjatuh. Meler yang masih terbaring di lapangan kemudian mendapat tendangan di bagian kepala dari dua orang yang ikut masuk ke lapangan bersama Faruk Koca.

Aksi ini pun sontak menuai kecaman dari berbagai pihak. Federasi Sepak Bola Turki, bahkan sampai menghentikan liga sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Mereka berjanji akan menyeret seluruh pihak yang terlibat dalam kejadian ini ke jalur hukum.

Faruk Koca yang menjabat sebagai presiden Ankaragucu sejak 2021 awalnya berdalih hanya berniat meludahi Meler. Namun belakangan, dia memilih mundur dan meminta maaf kepada pihak-pihak yang dirugikan oleh perbuatannya tersebut.

 

 

2 dari 3 halaman

Pernyataan Faruk Koca

"Saya ingin mengumumkan kepada publik kalau saya mundur dari jabatan presisden MKE Ankaragucu demi mencegah kerugian pada klub dan fans Ankaragucu, maupun komunitas di mana saja ada dan keluarga saya," ujar Koca dilansir dari Metro.co.uk. “Saya berharap kejadian yang saya, lebih dari siapapun, tidak bisa terima ini, akan menjadi alasan bagi kehidupan olahraga kita, khususnya komunitas sepak bola kita, untuk disucikan dari kesalahan, kekurangan dan budaya kekerasan," sambungnya.

Dalam pernyataannya, Koca juga meminta maaf kepada pihak-pihak yang kecewa atas pemukulan itu, terutama suporter Ankaragucu. "Saya sangat sedih karena klub sepak bola yang saya kelola, komunitas sepak bola, dan negara kita akan dikenang dengan peristiwa dan gambaran seperti itu," Faruk Koca menambahkan.

3 dari 3 halaman

FIFA Mengutuk Kekerasan kepada Wasit

Pemukulan yang dilakukan Koca terhadap Meler memang tidak hanya mengagetkan publik sepak bola Turki saja. Presiden FIFA, Gianni Infantino juga mengutuk kejadian memalukan tersebut. Menurutnya budaya kekerasan tidak punya tempat di sepak bola.

"Kejadian pada pertandingan Liga Super Turki antara MKE Ankaragucu dan Caykur Rizespor sama sekali tidak bisa diterima dan tidak punya tempat di olahraga maupun lingkungan masyarakat," ujar Infantino dalam pernyataan resminya. 

"Tanpa ofisial pertandingan tidak akan ada sepak bola. Wasit, pemain, fans dan staf harus benar-benar aman dan terjamin dalam menikmati pertandingan, dan saya menyerukan kepada pihak berwenang agar memastikan bahwa hal ini diterapkan secara ketat dan dihormati di semua tingkatan," kata Infantino menambahkan.Â