Liputan6.com, Jakarta Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia berhasil merebut gelar juara MotoGP 2023 usai bersaing ketat dengan Jorge Martin sepanjang musim. Bagnaia berhasil pecundangi Jorge Martin pada seri terakhir di MotoGP Valencia.
Namun balapan di Valencia bukan penentu dirinya rebut gelar juara. Menurut pembalap asal Italia itu, ada dua momen krusial yang menentukannya bisa merebut gelar juara musim lalu.
Baca Juga
MotoGP 2023 menjadi gelar juara dunia kedua bagi Pecco Bagnaia secara beruntun. Tapi semua itu tak bisa didapatkannya kalau tidak sukes melewati 2 momen krusial, apakah itu?
Advertisement
Menurut Bagnaia, dia harus melupakan gelar juara dunia kalau tidak bisa mengatasi cedera yang dialaminya saat dilindas Brad Binder di MotoGP Catalunya. Saat itu, dia dikhawatirkan mengalami patah kaki tapi faktanya dia sukses balap kembali di MotoGP Misano lima hari kemudian.
Selain itu, Pecco Bagnaia berhasil merebut 2 podium pada MotoGP Misano. Saat itu, dia berhasil amankan 2 podium di posisi ketiga saat sprint race dan juga balapan penuh MotoGP Misano di San Marino.
"MotoGP Katalunya itu momen yang sulit," kata Bagnaia seperti dikutip crash.
"Saya bangun di pagi hari dan merasa hancur, saya tak bisa melakukan apa-apa. Tapi kami langsung rehab dan saya sudah siap membalap di Misano, lima hari berikutnya."
Â
Bagnaia Tidak Kehilangan Podium di MotoGP Misano
MotoGP Misano menentukan langkah Bagnaia dalam merebut gelar juara. Saat itu, dia hanya kehilangan 14 poin, bukan 37 poin di Misano.
Kalau saja dia tidak tampil, dia bakal kehilangan banyak poin. Jorge Martin yang rebut juara sprint race dan balapan MotoGP Misano bisa ungguli Bagnaia saat itu.
"Kami sukses ada di posisi depan dan podium di dua race. Karena itu, saya hanya kehilangan 14 poin dari Martin bukan 37. Itu membuat perbedaan. Balapan itu saya pikir krusial," ujarnya.
Â
Advertisement
Pengaruh Kecelakaan di MotoGP Katalunya
Â
Kecelakaan yang dialaminya di MotoGP Katalunya, kata dia, mengubah mentalnya cukup lama. Setelah kecelakaan itu, dia jadi lebih hati-hati saat balapan.
Toh, itu ternyata membawa berkah. Dia jadi jarang jatuh, berbeda dengan Jorge Martin yang banyak jatuh di momen krusial.
"Secara mental, saya tak bisa lagi membalap dengan 100 persen utamanya di awal balapan atau saat kualifikasi. Sulit untuk kembali ke level sebelumnya," ujarnya.
Â
Pecco Bagnaia Juga Tertarik Jadi Juara WSBK
Â
Meski MotoGP lebih bergengsi, Bagnaia ternyata juga tertarik jadi juara WSBK. Saat ini, belum ada satupun pembalap yang bisa jadi juara MotoGP dan WSBK sekaligus di kariernya.
"Saya memandang jauh ke depan. Saya suka melihat angka-angka dan statistik, saya banyak konsultasi dengan wikipedia!" katanya.
"Saya ingin jadi juara di Superbike juga, tapi masih ada waktu."
Advertisement