Liputan6.com, Jakarta- Bintang Liverpool Mohamed Salah kembali memberikan ucapan selamat Natal lewat media sosial. Namun suka cita menyambut Natal 2023 berkurang drastis akibat keprihatian atas perang yang sedang berkecamuk di Jalur Gaza.
Ucapan selamat Hari Natal 2023 diunggah Salah di media sosial Instagram dan X (dahulu Twitter) pada Senin (25/12/2023) petang WIB. Salah mengunggah foto pohon Natal yang kemungkinan berada di dalam rumahnya.
Baca Juga
Salah memang biasa rutin mengucapkan Selamat Hari Natal. Meski kerap dikecam penggemarnya di kolom media sosial, Salah terus melanjutkan tradisi memberikan ucapan Merry Christmas serta memasang pohon Natal di rumahnya.
Advertisement
Bedanya pada perayaan Natal 2023, Salah cuma mengunggah foto pohon Natal saja. Di tahun-tahun sebelumnya, Salah biasanya menggunggah foto di depan pohon Natal yang dipenuhi bermacam kado bersama anak-anak dan istrinya. Kali ini tak dilakukan karena keprihatinan akan kondisi di Palestina.
"Natal adalah saat ketika keluarga berkumpul dan merayakan. Dengan adanya perang brutal yang terjadi di Timur Tengah, khususnya kematian dan kehancuran di Gaza, tahun ini kita merayakan Natal dengan sangat berat hati dan kita ikut merasakan kepedihan keluarga-keluarga yang berduka atas kehilangan orang-orang yang mereka cintai. Tolong jangan lupakan mereka dan jangan biasakan penderitaan mereka. Selamat Natal," ucap eks pemain AS Roma dan Fiorentina itu.
Perang di Gaza Belum Berhenti
Salah prihatin dengan korban jiwa yang terus berjatuhan di Gaza akibat perang Hamas dengan Israel sejak Oktober lalu. Serangan balasan militer Israel telah memakan korban jiwa 20.000 orang warga Gaza termasuk anak-anak.
Israel masih belum menghentikan serangannya ke Jalur Gaza hingga menjelang pergantian tahun 2023. Kecaman dari berbagai negara tak membuat Israel gentar. Mereka terus mengempur Gaza dari darat, laut dan udara.
Advertisement
Natal 2023 Terasa Berbeda di Palestina
Tempat kelahiran Yesus menyerupai kota hantu pada hari Minggu (24/12/2023), setelah perayaan Malam Natal di Betlehem dibatalkan menyusul perang Hamas Vs Israel yang meletus sejak 7 Oktober.
Lampu-lampu perayaan dan pohon Natal yang biasanya menghiasi Manger Square tak nampak, begitu pula kerumunan turis asing dan marching band pemuda yang berkumpul di kota Tepi Barat setiap tahun untuk menandai hari raya tersebut. Puluhan pasukan keamanan Palestina berpatroli di lapangan kosong.
"Tahun ini, tanpa pohon Natal dan tanpa lampu-lampu, yang ada hanyalah kegelapan," kata Frater John Vinh, seorang biarawan Fransiskan dari Vietnam yang telah tinggal di Yerusalem selama enam tahun, seperti dilansir AP, Senin (25/12).
Vinh menuturkan dia selalu datang ke Betlehem untuk merayakan Natal, tapi tahun ini sangat menyedihkan. Dia menatap pemandangan yang menggambarkan adegan kelahiran Yesus di Manger Square dengan bayi Yesus yang terbungkus kain kafan putih, mengingatkan kita pada ribuan anak yang terbunuh oleh Israel dalam perang di Jalur Gaza.
Kawat berduri mengelilingi tempat kejadian, puing-puing abu-abu tidak mencerminkan cahaya gembira dan semburan warna yang biasanya memenuhi alun-alun selama musim Natal. Cuaca dingin dan hujan menambah suasana muram.