Liputan6.com, Jakarta Francesco Bagnaia satu hati dengan Ducati terkait kemungkinan perpanjangan kontraknya. Seperti pembalap lain, Bagnaia juga akan memiliki kontrak yang berakhir pada tahun ini.
Sempat muncul wacana untuk mengontrak Bagnaia dalam durasi lama sampai lima tahun, tapi Ducati ogah melakukan itu. Ducati akan mempersiapkan kontrak dua tahun saja untuk Bagnaia.
Baca Juga
Rupanya, sang pembalap pun setuju dengan ide dari Ducati. Dia mengaku ogah bernasib seperti Marc Marquez saat masih di Repsol Honda.
Advertisement
Seperti diketahui, Marquez meneken kontrak empat tahun dengan Honda pada 2020. Namun Marquez tiba-tiba putus kontrak di tengah jalan karena Repsol Honda gagal memenuhi ekspektasinya.
"Saya selaku pribadi pasti akan menolak tanda tangan kontrak yang panjang," ujarnya seperti dikutip crash.
"Saya ingin ada pemicu. Kita lihat apa yang terjadi dengan Marc Marquez yang sudah teken empat tahun kontrak dengan Repsol Honda."
Â
Bagnaia Pastikan Selalu Cinta Ducati
Â
Bagnaia mengaku selalu ingin memberi yang terbaik untuk Ducati. Durasi kontrak dua tahun akan memicunya selalu memberi yang terbaik.
"Saya pikir hal terbaik itu memikirkan soal dua tahun kontrak dan mencoba selalu jadi yang terbaik," katanya.
"Cinta saya untuk Ducati tak pernah habis, ada hubungan saling menguntungkan."
Â
Advertisement
Pesaing Bagnaia Bertambah di MotoGP 2024
Â
Bagnaia akan berusaha mempertahankan gelar juara dan bahkan membidik hattrick di MotoGP 2024. Namun pesaingnya bertambah musim ini.
Selain Jorge Martin yang masih penasaran karena kalah musim lalu, ada bintang baru Marc Marquez yang memanaskan persaingan.
"Saat Anda menang, Anda pasti ingin menang lagi. Saya tak akan berhenti di angka tiga. Saya ingin terus juara dalam waktu lama, saya tak membatasi diri," ujarnya.
Â
Komentar Bos Ducati Stefano Domenicali soal Kontrak Bagnaia
Â
CEO Ducati Stefano Domenicali sebelumnya memang menolak untuk memberi kontrak yang panjang untuk Ducati.
"Tidak. Saya pikir itu tidak bagus buat pabrikan dan juga BAgnaia. Ini olahraga kompetitif dimana semua bisa berubah," ujarnya.
"Kita semua harus terus di bawah tekanan," dia menambahkan.
Â
Advertisement