Sukses

Lisa Rumbewas Meninggal Dunia, Kepala Pelatih Angkat Besi Beberkan Ketekunan Sang Legenda Semasa Hidup

Kancah olahraga Indonesia berduka di awal tahun 2024. Atlet angkat besi legendaris Lisa Rumbewas meninggal dunia di RSUD Jayapura, Minggu (14/1/2024) sekitar pukul 03.00 WIT. Kepala Pelatih Tim Angkat Besi Indonesia Dirdja Wihardja turut merasakan kehilangan yang mendalam atas kepergian mantan lifter Tanah Air.

Liputan6.com, Jakarta Kancah olahraga Indonesia sedang berduka di awal 2024. Atlet angkat besi legendaris Lisa Rumbewas meninggal dunia di RSUD Jayapura, Minggu (14/1/2024) sekitar pukul 03.00 WIT.

Sosok yang sudah tiga kali menyumbangkan medali Olimpiade untuk Tanah Air itu tutup usia di umur 43 tahun. Ibunda Lisa, Ida Aldamina Korwa, lantas mengungkap kronologi kepergian putrinya.

Lisa dilaporkan sempat terjatuh dan tidak sadaran diri usai penyakit epilepsinya kambuh pada 6 Januari. Pihak keluarga sempat membawanya ke Rumah Sakit Provita Jayapura, sebelum sang lifter dirujuk ke RSUD Jayapura.

“Kebetulan saat itu obatnya habis, ketika kambuh di malam hari dia di kamar. Ia terjatuh, tak sadar dan keningnya sudah berdarah. Kami bawa ke Rumah Sakit Provita, tiga hari dirawat di sana, kami dirujuk ke RSUD Jayapura di Senin siang, hingga anak kami menghembuskan napas terakhirnya dini hari tadi,” ujar Ida dalam keterangan tertulis yang dikirim Komite Olimpiade Indonesia (KOI) atau NOC Indonesia.

Lebih lanjut menurut Ida, atlet angkat besi legendaris Indonesia juga sempat mengalami kejang yang cukup parah selama di rumah sakit. Tim dokter pun sudah berupaya memberi obat anti-kejang disertai sejumlah obat lainnya.

“Ketika di rumah sakit katanya juga ada infeksi paru-paru dan kadar albumin juga sempat turun,” sambung ibunda Lisa Rumbewas.

2 dari 3 halaman

Kepala Pelatih Tim Angkat Besi Indonesia Kenang Sosok Lisa Rumbewas

Kepergian Lisa Rumbewas tak ayal menyebabkan rasa kehilangan mendalam di kancah olahraga Indonesia, utamanya dari kalangan angkat besi. Kepala Pelatih Tim Angkat Besi Indonesia Dirdja Wihardja salah satunya.

Dia menyebut Tanah Air telah kehilangan sosok wanita luar biasa yang mampu menyabet 3 medali dari 3 perhelatan Olimpiade. Dirdja pun mengenang sosok Lisa yang dinilai selalu tekun dan disiplin selama menjalani keseharian sebagai atlet.

"Kita kehilangan sosok wanita luar biasa, 3 Olimpiade 3 kali (raih) medali," ungkap Dirdja Wihardja saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (14/1/2024).

"Yang jelas jelas beliau (sosok) tekun, disiplin, baik istirahat, makan, latihan. Kalau makan saya dampingi, itu semua dimakan. Wwalaupun saya nunggu lama, makan habis semua," sambungnya.

3 dari 3 halaman

Koleksi Medali Olimpiade Lisa Rumbewas

Sekadar informasi, Lisa Rumbewas pertama kali menyumbang medali Olimpiade cabang olahraga angkat besi di edisi Sydney 2000. Kala itu, putri dari pasangan binaraga Levi Rumbewas dan atlet angkat besi Ida Korwa, menyabet medali perak di kelas 48 kg, setelah rivalnya Izabela Dragneva (Bulgaria) positif doping.

Prestasi tersebut berhasil dia ulangi dalam ajang Olimpiade Athena 2004. Lisa menggondol medali perak kelas 53 kg, sebelum menyumbangkan medali pernggu di Olimpiade Beijing 2008.

Adapun medali ketiga Lisa baru diberikan oleh (IOC) yang diwakili Komite Olimpiade Indonesia (KOI) pada 3 Desember 2017 di Hotel Sheraton Gandaria, Jakarta. Hal ini lantaran atlet asal Belarusia, Nastassia Novikava menggunakan doping turinabol dan stanozol, sehingga medalinya dicabut.

Ibunda Lisa mengatakan pihak keluarga masih berupaya mencari lokasi peristirahatan terakhir untuk Lisa. Rencananya, Lisa Rumbewas akan dimakamkan pada Senin 15 Januari 2024.