Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo buka suara menanggapi ada tidaknya potensi pemberian bonus kepada Timnas Indonesia usai berhasil tembus ke babak 16 besar Piala Asia 2023.
Seperti diketahui, skuad racikan Shin Tae-yong memang sukses mencetak sejarah baru dalam gelaran AFC Asian Cup edisi ini. Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan untuk pertama kalinya mengantar Merah Putih lolos dari fase grup dalam total 5 keikutsertaan di Piala Asia sejak 1996.
Advertisement
Baca Juga
Adapun Timnas Indonesia melesat lewat jalur peringkat tiga terbaik, mendampingi Yordania, Suriah, dan Palestina. Tercatat, pasukan Garuda sukses mengumpulkan total 3 poin dari 3 pertandingan grup D berkat kemenangan tunggal atas Vietnam di matchday kedua.
Sayangnya, langkah Merah Putih tak lagi berlanjut ke babak 8 besar Piala Asia 2024. Timnas Indonesia dihentikan oleh Australia dengan 0-4 dalam pertandingan yang dihelat di Stadion Jassim Bin Hamad pada Minggu (28/1/2024).
Kendati begitu, apresiasi tinggi dilayangkan sejumlah pihak atas kerja keras Timnas Indonesia di panggung sepak bola Asia. Menpora Dito Ariotedjo juga menilai skuad Garuda sudah menunjukkan upaya maksimal untuk meredam perlawanan Socceroos sepanjang laga.
"Kita lihat pertandingan (melawan) Australia, walaupun hasilnya kalah 4-0, tetapi saya menyaksikan secara utuh pertandingannya tadi, bagaimana kita masih bisa bertahan dan ada perlawanan," ucap Dito usai mengikuti acara nobar laga Australia vs Indonesia di Plaza Kemenpora, Senayan, Jakarta, Minggu (28/1/2024) malam WIB.
"Apalagi Australia ini tim peringkat 25 FIFA, jauh sekali dengan kita yang ada di (ranking( 144. Ini saya apresiasi ke seluruh tim, pelatih dan atlet, juga PSSI karena saya rasa transfomasi sepak bola sudah mulai terlihat secara perlahan menuju ke arah yang lebih baik," tambah dia.
Tak Ada Bonus dari Pemerintah
Sementara itu terkait bonus, Dito Ariotedjo menjelaskan pemerintah tak bakal mengucurkan dana berupa uang tunai sebagai apresiasi kepada atlet dan pelatih di Piala Asia. Menurutnya, langkah itu hanya akan diambil apabila pasukan Merah Putih mencatatkan prestasi di turnamen multievent.
"Sesuai dengan aturan, jika bonus yang seyogianya seperti bonus uang kepada atlet dan pelatih, itu harus multievent," ucap Dito saat ditemui awak media di Gedung Kemenpora, Jakarta, Minggu (28/1/2024) malam WIB.
Walau begitu, Menpora mengeklaim apresiasi dalam bentuk lain tetap akan disalurkan pemerintah kepada PSSI selaku federasi sepak bola Indonesia. Bentuk apresiasi yang dimaksud ialah dukungan penuh terhadap seluruh program pengembangan yang diinisiasi PSSI.
"Tetapi dengan kita lihat prestasi yang luar biasa, tembus (putaran final) Piala Asia dan (lolos) 16 besar, kita pastinya (mendukung)," katanya lagi.
"Jika ada program-program yang dibutuhkan untuk mendorong lagi akselerasi prestasi sepak bola Indonesia ke depan, khususnya untuk meraih target dunia, pasti kita akan full support," tandas menteri berusia 33 tahun.
Advertisement
Bonus dari Ketum PSSI
Terlepas dari hal itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir sudah menjanjikan bonus kepada Timnas Indonesia usai tembus ke fase knock-out Piala Asia 2023. Angka yang diberikan pun sejatinya bisa bertambah, andai pasukan Garuda berhasil melewati adangan Australia di babak 16 besar, Minggu (28/1/2024) kemarin.
"Ya kalau (lolos) 16 besar kan sudah ada bonusnya. (Kalau tembus) 8 besar, ya ada lagi," ucap Erick Thohir kepada awak media Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (26/1/2024) lalu.
"Kan yang enak itu. Jadi jangan bicara bonus dulu, bicara prestasi. Alhamdulillah bonus (akan diberikan)," pungkas dia.