Sukses

Presiden Barcelona Jamin Tidak Akan Pecat Xavi hingga Akhir Musim

Presiden Barcelona Joan Laporta menjamin tidak akan memecat Xavi Hernandez sebelum musim 2023/2024 berakhir, terlepas hasil yang diraih tim.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Barcelona Joan Laporta menjamin tidak akan memecat Xavi Hernandez sebelum musim 2023/2024 berakhir, terlepas hasil yang diraih tim. Dia merasa Xavi berhak untuk mengakhiri musim ini sebagai pelatih Barcelona.

Kontrak Xavi sebenarnya baru berakhir pada 2025. Namun, legenda Barcelona itu memutuskan mundur di akhir musim ini meski Laporta mengaku sempat membujuknya agar bertahan.

"Saya merasa keputusan yang diambil Xavi terbawa dari kekalahan, tetapi saya mendengarkannya dan akhirnya tahu ia sudah lama mempertimbangkan keputusan tersebut," ujar Laporta kepada RAC 1.

Barcelona saat ini menempati peringkat empat klasemen sementara LaLiga, tertinggal 10 poin dari pemuncak klasemen Real Madrid. Robert Lewandowski dan kawan-kawan gagal menjuarai Piala Super Spanyol dan sudah tersingkir di Copa del Rey.

Sedangkan di Liga Champions, mereka bakal menghadapi juara Italia Napoli pada babak 16 besar.

"Saya menerima keputusan itu karena ia adalah Xavi. Saya tidak pernah berpikir untuk memecatnya. Saya ingin mempertahankannya. Saya tidak akan memecatnya apapun yang terjadi. Dia tidak pantas dipecat dan harus mendapatkan dukungan kami," lanjut Laporta.

2 dari 3 halaman

Opsi Pengganti Xavi di Barcelona

Laporta mengatakan keputusan tentang siapa yang akan menggantikan Xavi sebagai pelatih akan diputuskan Direktur Olahraga Deco. Saat ini klub sedang mempertimbangkan opsi yang ada.

Xavi sebelumnya mengatakan kesiapan meninggalkan Barcelona bila merasa tidak bisa membuat timnya kompetitif di akhir musim. Kekalahan 3-5 dari Villarreal pada pekan ke-22 LaLiga, Minggu (28/1/2024), membuatnya mengambil sikap.

3 dari 3 halaman

Pilihan Laporta untuk Pelatih Baru Barcelona

Laporta sendiri dilaporkan ingin membawa Frank Rijkaard kembali ke Camp Nou untuk masa jabatan kedua sebagai manajer klub.

Pelatih asal Belanda itu pernah melatih Barcelona antara tahun 2003 dan 2008, dan sukses memberikan dua gelar LaLiga, dua Piala Super Spanyol dan Liga Champions.

Rijkaard kemudian menukangi Galatasaray sebelum melatih Timnas Arab Saudi. Namun, dia menganggur sejak meninggalkan perannya di Arab Saudi pada Januari 2013.