Liputan6.com, Jakarta - Petinggi Ducati menyebut Marc Marquez sebagai salah satu kandidat untuk mengisi kursi di tim utama pada MotoGP 2025. Marquez bakal bersaing dengan sejumlah rider milik pabrikan Italia itu lainnya.
Marquez meninggalkan Repsol Honda lebih cepat demi berlabuh di tim satelit Gresini Racing pada musim ini. Dia langsung menunjukkan kemampuan pada seri pembuka MotoGP musim ini di Qatar akhir pekan lalu.
Baca Juga
Juara dunia empat kali itu menempati urutan lima pada sprint race sebelum memperbaiki posisi satu tingkat di balapan utama.
Advertisement
"Tentu Marquez bakal bersaing untuk jadi rekan Francesco Bagnaia. Tapi kami tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. Saya sendiri tidak tahu kapan pilihan bakal diambil," kata Manajer Ducati Davide Tardozzi dikutip AS.
Ducati baru saja memberi ikatan kerja baru bagi Bagnaia hingga 2026. Sementara kontrak rekan setimnya saat ini Enea Bastianini dan andalan Prima Pramac Racing Jorge Martin, disebut sebagai kandidat duet Bagnaia, bakal habis di 2024.
Marc Marquez Bakal Punya Kesempatan Bidik Gelar Juara Dunia MotoGP
Jika memilih Marquez, Ducati bakal memberinya amunisi untuk menambah koleksi kemenangan balapan atau bahkan gelar juara dunia. Tardozzi merasa Ducati tidak keberatan melakukannya melihat kinerja sang legenda pada ajang di Qatar.
"Marquez adalah juara. Dia berlomba dengan cerdas dan melakukan apa yang seharusnya," ungkap Tardozzi.
"Marc bakal menyelesaikan balapan di posisi sesuai jalannya lomba. Dia bakal memenangkan sejumlah balapan, dan kemungkinan terlibat persaingan juara dunia," sambungnya.
Â
Advertisement
Marc Marquez Harus Terima Gaji Lebih Kecil
Meski begitu, Ducati hampir pasti tidak akan memberi upah besar kalau akhirnya memilih Marquez. Mereka sudah memberi Bagnaia bayaran mencapai 10 juta euro jika sukses menjadi juara dunia MotoGP dan tidak berniat memberikan angka sebesar itu untuk rider lain.
Sikap tersebut sudah memaksa Martin berpikir dua kali dan kemungkinan mencari nafkah di tempat lain.
Marquez sendiri dilaporkan mengantongi gaji jauh lebih kecil di Gresini Racing ketimbang upah yang diterimanya dari Honda.