Liputan6.com, Jakarta Terobosan sensasional Kobbie Mainoo bersama Manchester United telah membuat pemain muda ini mendapat panggilan timnas Inggris jelang dua pertandingan persahabatan internasional melawan Brasil dan Belgia.
Mainoo baru tampil sebagai starter untuk pertama kalinya bersama Manchester United pada bulan November lalu saat melawan Everton. Sejak penampilan pemain berusia 18 tahun tersebut di laga itu, nama Mainoo langsung melambung masuk ke dalam starting 11 tim secara konsisten.
Advertisement
Baca Juga
Saat rekannya Alejandro Garnacho dikenal karena energinya yang mentah dan kecemerlangannya yang tidak dapat diprediksi, performa Mainoo hampir bertolak belakang lantaran ketenangan dan kedewasaan dalam permainannya.
Setelah awalnya sempat ditolak Gareth Southgate, penampilan Mainoo di Piala FA melawan Liverpool tampaknya cukup membuktikan bahwa manajer Inggris itu salah ketika pemain berusia 18 tahun itu dipromosikan ke tim senior pada Senin lalau.
Ketika itu Southgate menyebut minimnya pengalaman sebagai alasan mencoret Mainoo. "Saya pikir dia tampil cemerlang untuk pemain muda dan kami tidak pernah lambat dalam memasukkan pemain muda ke tim senior."
"Tapi dia hanya bermain sedikit dan Anda harus sangat berhati-hati dalam membuat keputusan di saat yang tepat. waktu." ujar Southgate pada media setelah pengumuman skuadnya.
Putusan Manajer Timnas Inggris Mengejutkan
Perubahan arah yang dilakukan manajer timnas Inggris ini mungkin mengejutkan. Namun, putusan ini tentunya disambut baik karena banyak yang melihat Mainoo sebagai starter potensial untuk Euro hanya dalam waktu tiga bulan.
Ini bukan pertama kalinya Mainoo bermain di atas kategori usianya, karena Mainoo harus menghadapi perlakuan khusus sepanjang karir mudanya.
Advertisement
Mainoo Butuh Perlakuan Khusus
Di Cheadle & Gatley, pelatih Steve Vare harus membuat peraturan khusus untuk menyamakan perlakuan antara Mainoo dan anak-anak lainnya karena bakatnya yang luar biasa.
“Dia hanya bisa mencetak gol dengan kakinya yang lebih lemah atau dia harus memberikannya kepada rekan setimnya, saya mulai mendorongnya ke lapangan lain dan memainkannya melawan pemain yang lebih tua,” kenang Vare kepada Daily Mail.
Perannya di Posisi Baru Sangat Mengesankan
Menariknya meski memiliki otak sepak bola yang luar biasa, Mainoo baru beberapa musim memimpin lini tengah setelah melakukan transisi pada musim 2020/21.
Gelandang asal Inggris ini awalnya diturunkan oleh United sebagai striker atau pemain sayap di level akademi, membuat ketenangan dan pemahamannya terhadap posisi barunya semakin mengesankan.
Advertisement