Sukses

Joao Cancelo Menguak Kebohongan di Balik Kepergian dari Manchester City

Bek Portugal Joao Cancelo mengungkapkan kekecewaannya terhadap Manchester City. Dia mengklaim juara Inggris itu telah berbohong ke publik terkait alasan di balik kepergiannya dari Etihad Stadium.

Liputan6.com, Jakarta - Bek Portugal Joao Cancelo mengungkapkan kekecewaannya terhadap Manchester City. Dia mengklaim juara Inggris itu telah berbohong ke publik terkait alasan di balik kepergiannya dari Etihad Stadium.

Pada Januari 2023, Cancelo memutuskan untuk hengkang menuju Bayern Munchen dengan status pinjaman. The Citizens kemudian memberikan narasi bahwa Cancelo ingin pergi karena memiliki hubungan buruk dengan rekan setim.

Sempat jadi bagian integral dari skuad Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola, Cancelo saat itu lebih sering duduk di bangku cadangan. Guardiola lebih mendahulukan Rico Lewis dan Nathan Ake.

Menghadapi itu, Cancelo kemudian pergi ke Bayern. Mantan pemain Juventus itu lalu kembali meninggalkan Man City musim ini, kembali dengan menjalani masa pinjaman di Barcelona.

2 dari 3 halaman

Joao Cancelo Beberkan Kebenaran

Mengenai klaim ini, Cancelo membantahnya dengan tegas. Dalam wawancara dengan surat kabar A Bola, ia menegaskan tidak pernah menjelek-jelekkan rekan setim.

"Saya tidak pernah gagal dalam komitmen saya kepada klub, kepada para penggemar, dan saya selalu memberikan segalanya," ungkapnya.

Cancelo juga mengaku tidak menyesal sudah melewatkan prestasi. Dengan pindah ke Barcelona, dia tidak jadi bagian tim yang menjadi treble winners pada musim lalu.

Pemain berusia 29 tahun itu menegaskan hanya ingin berada di klub yang benar-benar menginginkannya, di mana dia bisa berkembang dan membuktikan nilai dirinya sebagai pesepak bola kelas dunia.

3 dari 3 halaman

Joao Cancelo Mengukir Masa Depan Tanpa Dendam

Meski sakit hati dengan Man City, Cancelo tetap mendoakan yang terbaik bagi mereka. Dia pun mendoakan kesuksesan bagi The Citizens.

Bagi Cancelo, hidup terus berjalan. Dalam perjalanannya yang berliku, dia menemukan kedewasaan untuk melihat masa lalunya sebagai bagian dari perjalanan, bukan sebagai beban yang harus disimpan dalam hati. Menurutnya, penting untuk berdamai dengan masa lalu dan memfokuskan diri pada masa depan yang lebih cerah.

Video Terkini