Liputan6.com, Jakarta - Bintang sepak bola Argentina Angel Di Maria dan keluarga menerima ancaman pembunuhan di kampung halamannya Rosario. Mantan pemain Manchester United itu didesak agar tidak lagi berkarier di sana.
Polisi dan jaksa di Argentina dilaporkan menyelidiki intimidasi yang tidak menyebutkan identitas itu terhadap keluarga Di Maria, Senin (25/3/2024) waktu setempat. Ancaman itu disampaikan di kawasan tempat tinggal mereka di Rosario.
Staf kondominium di Funes Hills Miraflores, di mana Di Maria biasa tinggal ketika pulang kampung, menemukan paket yang berisi ancaman pembunuhan terhadap keluarga Di Maria jika sang pemain kembali bermain untuk salah satu klub di kota tersebut.
Advertisement
Pemain sayap berusia 36 tahun itu sebelumnya mengatakan keinginan bermain lagi untuk klub masa kecilnya Rosario Central. Dia saat ini sedang menjalani tugas membela negara bersama Timnas Argentina.
“Ancaman semacam itu menimbulkan banyak keributan sosial dan itulah tujuan mereka, untuk membuat masyarakat takut, memukul tokoh masyarakat,” Esteban Santantino, yang bekerja di bidang keamanan pemerintah daerah, berbicara kepada stasiun televisi Todo Noticias.
Rosario Terkoyak Gelombang Narkoba
Rosario, sebuah kota di Argentina yang dikenal sebagai salah satu pusat pertanian terbesar di dunia, kini diguncang oleh gelombang kekerasan yang menakutkan antara kelompok-kelompok pengedar narkoba yang bersaing. Para ahli bahkan menandai Rosario sebagai "jalur potensial" bagi pengedaran obat-obatan terlarang ke negara lain.
Tingkat pembunuhan di sana mencapai 22 per 100 ribu penduduk, jauh melampaui rata-rata nasional Argentina yang hanya 4,2 per 100 per warga.
Advertisement
Bukan Kejadian Pertama di Rosario
Ancaman terhadap keluarga Di Maria, yang kini membela Benfica, bukanlah kejadian terisolasi di kota yang diguncang kekerasan, Rosario. Sebelumnya kota ini telah menjadi saksi dari serangkaian aksi kekerasan yang menyasar kerabat-kerabat pemain sepak bola terkenal, termasuk Lionel Messi.
Gelombang kekerasan mencapai puncaknya ketika sebuah supermarket milik kerabat Messi ditembaki oleh orang-orang bersenjata tak dikenal, meninggalkan pesan mengerikan yang mengancam sang bintang bertuliskan "Messi, kami menunggumu."
Menanggapi situasi yang semakin memburuk, pemerintah Argentina mengambil langkah tegas dengan mengirim rancangan undang-undang ke Kongres. Undang-undang ini bertujuan memberikan izin kepada angkatan bersenjata untuk melakukan intervensi dalam operasi keamanan internal, guna memerangi perdagangan narkoba dan kejahatan di Rosario.