Ulah negatif dari penonton sepakbola selalu menjadi dampak tak menyenangkan bagi klubnya, seperti yang terjadi di Liga Swedia. Pertandingan antara dua tim papan bawah, Mjallby kontra Djurgarden harus dihentikan setelah berlangsung selama 37 menit. Gara-garanya ada penonton yang melemparkan botol ke lapangan.
Peristiwa tersebut bermula saat Djurgarden yang menjadi tuan rumah di laga ini melakukan protes keras. Mereka merasa wasit tak adil ketika salah seorang pemainnya, Yussif Chibsah dilanggar keras oleh bek Mjallby. Para pemain Djurgarden mengharapkan wasit memberikan sanksi tendangan bebas akibat pelanggaran keras tersebut. Tapi hal itu tak terjadi.
Yang terjadi kemudian kian tak terkontrol, wasit Tobias Matsson justru memberikan kesempatan bagi Mjallby untuk menyerang atau play on untuk Mjallby. Walhasil, mereka bisa mencetak gol lewat Robin Stromberg.
Dari sinilah awal kerusuhan terjadi. Ketika merayakan golnya, fans Djurgarden yang melemparkan botol minuman, koin, bahkan hingga buah pir ke lapangan sebagai bentuk protes ke wasit. Bek Mjallby, Gbenga Arakoyo pun sampai terkapar di lapangan karena terkena lemparan botol di perutnya.
Setelah berdiskusi dengan asisten wasit, Matsson memutuskan untuk menghentikan pertandingan karena kondisi di lapangan yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk melanjutkan pertandingan kembali.
Hingga saat ini, belum diketahui kapan laga ulang akan dimainkan kembali. Djurgarden kemungkinan besar akan mendapatkan hukuman karena ulah suporter mereka yang anarkis tersebut. (yahoosports/Vin)
Peristiwa tersebut bermula saat Djurgarden yang menjadi tuan rumah di laga ini melakukan protes keras. Mereka merasa wasit tak adil ketika salah seorang pemainnya, Yussif Chibsah dilanggar keras oleh bek Mjallby. Para pemain Djurgarden mengharapkan wasit memberikan sanksi tendangan bebas akibat pelanggaran keras tersebut. Tapi hal itu tak terjadi.
Yang terjadi kemudian kian tak terkontrol, wasit Tobias Matsson justru memberikan kesempatan bagi Mjallby untuk menyerang atau play on untuk Mjallby. Walhasil, mereka bisa mencetak gol lewat Robin Stromberg.
Dari sinilah awal kerusuhan terjadi. Ketika merayakan golnya, fans Djurgarden yang melemparkan botol minuman, koin, bahkan hingga buah pir ke lapangan sebagai bentuk protes ke wasit. Bek Mjallby, Gbenga Arakoyo pun sampai terkapar di lapangan karena terkena lemparan botol di perutnya.
Setelah berdiskusi dengan asisten wasit, Matsson memutuskan untuk menghentikan pertandingan karena kondisi di lapangan yang sudah tidak memungkinkan lagi untuk melanjutkan pertandingan kembali.
Hingga saat ini, belum diketahui kapan laga ulang akan dimainkan kembali. Djurgarden kemungkinan besar akan mendapatkan hukuman karena ulah suporter mereka yang anarkis tersebut. (yahoosports/Vin)