Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah negara-negara Eropa melakukan peningkatan pengamanan menyusul ancaman ISIS pada leg pertama babak 8 besar Liga Champions 2023/2024 yang mulai bergulir Rabu (10/4/2024) dini hari WIB.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin mengatakan ISIS telah mengancam pertandingan perempat final Liga Champions Paris Saint-Germain (PSG) dan Barcelona di Stadion Parc des Princes, Paris, Kamis (11/4/2024) dini hari WIB
Baca Juga
"Ada intimidasi yang jelas-jelas diungkapkan secara terbuka oleh ISIS. Polisi yang saya ajak bicara pagi ini (Rabu siang WIB) telah memperkuat langkah-langkah keamanan,” katanya dilansir AFP.
Advertisement
Sumber yang dekat dengan masalah ini mengatakan kepada kantor berita Prancis bahwa "ISIS telah mengancam perempat final Liga Champions, tidak secara khusus di Prancis."
Pada Rabu dini hari, berlangsung duel Arsenal vs Bayern Muenchen dan Real Madrid vs Manchester City. Tepat 24 jam kemudian, bergulir PSG vs Barcelona dan Atletico Madrid vs Borussia Dortmund.
Aparat di Spanyol dan Inggris juga mengambil sikap waspada. Mereka akan menambah jumlah personel demi mengantisipasi skenario terburuk.
"Kami tahu ada pihak yang ingin menyerang lokasi laga di seluruh Eropa. Tapi, saya ingin pastikan ke publik kalau sudah ada rencana pengamanan yang ketat demi memastikan lancarnya pertandingan," ungkap Deputi Asisten Komisioner Kepolisian Metro London Ade Adelekan.
Sikap UEFA Hadapi Teror ISIS
Federas Sepak Bola Eropa (UEFA) menyadari ancaman tersebut. Namun, mereka menegaskan seluruh pertandingan harus tetap berjalan sesuai jadwal.
"UEFA mengetahui dugaan ancaman teroris terhadap pertandingan Liga Champions pekan ini dan menjalin hubungan erat dengan pihak berwenang di lokasi masing-masing,” tulis pernyataan resmi.
“Semua pertandingan direncanakan berjalan sesuai jadwal dengan pengaturan keamanan yang sesuai.”
Advertisement
Pelatih PSG Berharap Aparat Atasi Teror ISIS
Pelatih PSG Luis Enrique menyadari ancaman dari ISIS. Pada jumpa pers sebelum laga, dia berharap aparat dapat mengatasi teror ini.
“Siapa yang tidak khawatir dengan ancaman teroris? Saya harap ini adalah sesuatu yang bisa dikendalikan dan itu hanya ancaman serta tidak akan terjadi apa-apa," kata Luis Enrique.