Sukses

Como Punya Rencana Besar untuk Kurniawan Dwi Yulianto dan Dani Suryadi

Como menyiapkan Kurniawan dan Dani agar semakin berkembang dalam melatih tim.

Liputan6.com, Jakarta- Klub milik pengusaha Indonesia Como 1907 menorehkan prestasi membanggakan dengan promosi ke Serie A musim 2024/2025. Como merangkak dari Serie D sejak tahun 2019 hingga akhirnya bisa kembali ke kasta tertinggi. Kesuksesan Como ada peran dua pelatih asal Indonesia.

Kurniawan Dwi Yulianto dan Dani Suryadi bekerja di Como 1907 sebagai staf pelatih. Kurniawan bertugas sebagai asisten pelatih tim utama. Sedangkan Dani menjadi staf pelatih di tim akademi Como.

Tak sekadar bekerja menjadi asisten pelatih, Kurniawan dan Dani juga akan ditingkatkan kemampuannya oleh Como. Mirwan Suwarso selaku perwakilan pemilik Como 1907 dalam wawancara dengan Liputan6.com, Bola.com dan Bola.net mengungkapkan rencana yang disiapkan untuk Kurniawan dan Dani.

"Kurniawan sekarang lagi dipersiapkan untuk ambil UEFA Pro Lisence. Danny dipersiapkan lebih jadi analis. Dia akan bekerja sama dengan tim data kita untuk makin mengerti cara menganalisa data," ungkap Mirwan.

Kurniawan dan Dani mendapat tambahan ilmu dengan harapan ke depannya bisa turut membantu sepak bola Indonesia. Bila nanti kembali bekerja di Indonesia maka keduanya bisa mentransfernya kepada juniornya di tanah air.

"Sebelumnya ini kita membaca datang soal tekel, shooting, statistik dasarlah. Sekarang kita melihat kita memerlukan pemain dengan kecepatan sekian, kita perlu pemain yang bisa menutup bola dengan kecepatan sekian, efisiensi sekian sehingga bisa merebut bola dalam waktu beberapa detik. Ilmu-ilmu seperti itu yang kita berikan kepada mereka. Supaya Insya Allah suatu saat nanti bisa balik ke Indonesia membawa itu dan menerapkannya di Indonesia," sambung Mirwan.

 

2 dari 3 halaman

Como Belum Berencana Pakai Pemain Indonesia

Sementara untuk pemain, Como masih belum berencana merekrut pemain dari Indonesia. Keputusan Como tidak merekrut pemain Indonesia dalam waktu dekat karena mereka tidak ingin karier pemain Indonesia tersebut terbuang percuma karena tak mendapatkan menit bermain yang banyak.

"Thom Haye cocok di Serie B bareng kami. Di Serie A, kasihan dia. Kan, untuk apa saya mengambil pemain terus habis itu dia juga tidak akan menjadi pemain utama. Percuma gitu loh. Kami perlu pemain yang kayak 'sudah di Serie A, sudah terkenal, ada dia kami tenang begitu'. Bukan berarti Thom Haye pemain jelek," terang Mirwan.

 

3 dari 3 halaman

Como Singgung Rafael Struick

Mirwan mengaku sempat tertarik pada penyerang timnas Indonesia Rafael Struick. Namun Como tidak berani membawa Rafael dalam waktu dekat karena akan sulit bersaing dengan Patrick Cutrone. Apalagi Como juga berencana merekrut striker berpengalaman lain yang sudah malang melintang di Serie A.

"Dia harus bersaing dengan Patrick Cutrone, dia harus bersaing dengan, jika kami membeli striker sekualitas misalnya Andrea Belotti. Saingannya seperti itu. Untuk apa saya mengambil pemain dari Indonesia, tapi tidak mendapatkan kesempatan. Buang-buang waktu, usia bertambah terus."

Rafael Struick sendiri saat ini berstatus pemain ADO Den Haag di kasta kedua Liga Belanda, namun belakangan lebih banyak bermain untuk tim U-21 di Liga Belanda U-21.