Sukses

Kilas Balik Piala Eropa 1976: Mukjizat Cekoslovakia dan Lahirnya Tendangan Penalti Ikonik

Cekoslovakia menyisihkan para unggulan dalam perjalanan menjuarai Piala Eropa 1976.

Liputan6.com, Jakarta - UEFA menyambut kehadiran Liechtenstein sebagai anggota baru pada 1974. Namun, negara tersebut belum mengikuti Piala Eropa yang berlangsung dua tahun kemudian.

Maka kompetisi masih menghadirkan 32 peserta. Seperti sebelumnya, mereka dibagi menjadi delapan grup pada penyisihan. Para juara kemudian dipasangkan untuk menghasilkan empat tim yang lolos ke putaran final.

Jerman Barat dan Belanda yang bertarung di final Piala Dunia 1974 melaju. Begitu pula Yugoslavia dan Cekoslovakia, yang secara mengejutkan menyisihkan Inggris di fase grup kualifikasi.

Cekoslovakia kembali mengentak usai mengalahkan Belanda 3-1 di semifinal. Sedangkan Jerman Barat masih terlalu tangguh bagi Yugoslavia melalui kemenangan 4-2.

Pada laga puncak, Cekoslovakia melengkapi kisah Cinderella dengan membungkam Jerman Barat 5-3 (2-2) melalui adu penalti.

Hingga kini gelar Piala Eropa 1976 masih tercatat sebagai satu-satunya kehormatan Cekoslovakia, termasuk saat mereka memisahkan diri pada 1992. Republik Ceko memiliki rapor lebih baik setelah mencapai final 1996 dan semifinal 2004.

Ironisnya, mayoritas skuad tim yang menjuarai Piala Eropa 1976 berasal dari Slovakia. Termasuk kapten Anton Ondrus yang dijuluki Franz Beckenbauer dari Timur.

 

2 dari 3 halaman

Bintang Piala Eropa 1976

Piala Eropa 1976 akan selalu dikenang sebagai panggung Antonin Panenka. Sebagai playmaker klasik, dia kala itu memang sudah dikenal sebagai pemain jenius. Namun, sosok terpenting di balik sukses Cekoslovakia adalah kiper Ivo Viktor.

Sosok yang menghabiskan mayoritas karier bersama Dukla Praha itu melakukan banyak penyelamatan gemilang melawan Belanda dan Jerman Barat di turnamen utama. Sepak terjangnya kala itu berbuah posisi tiga pada Ballon d'Or.

Barangkali satu-satunya noda di balik rapor Viktor pada Piala Eropa 1976 adalah kegagalannya menghentikan penalti lawan. Tiga eksekutor pertama Jerman Barat menaklukannya. Sedangkan usaha penendang keempat Uli Hoeness melambung tinggi.

 

3 dari 3 halaman

Fakta Menarik Piala Eropa 1976

  • Seluruh pertandingan di babak utama Piala Eropa 1976 menghadirkan perpanjangan waktu, tertinggi secara rasio per laga sepanjang sejarah turnamen. Namun, hanya final yang membutuhkan adu penalti.
  • Penalti Antonin Panenka pada adu penalti final Piala Eropa 1976 adalah teknik pertama yang hadir di pentas sepak bola internasional. Namanya kemudian diabadikan untuk mendeskripsikan mereka yang meniru skill tersebut di masa depan.
  • Antonin Panenka memiliki cerita unik dalam melatih tekniknya tersebut. Dia dan kiper di klub kadang tinggal lebih lama di lapangan untuk melatih penalti. Keduanya kerap bertaruh sebatang coklat atau segelas bir. "Berat badan saya lalu mulai bertambah karena selalu menang," kenangnya.
  • Franz Beckenbauer meraih 100 cap pada penampilan di final. Dia bertugas sebagai eksekutor kelima Jerman Barat. Namun, kegagalan Uli Hoeness plus aksi Antonin Panenka membuatnya tidak perlu menendang.
  • Jerman tidak pernah kalah akibat adu penalti sejak final Piala Eropa 1976.