Sukses

Jurgen Klopp Kritik Manchester City, Chelsea, dan Manchester United dalam Acara Perpisahan

Mantan manajer Liverpool, Jurgen Klopp berikan kritik terhadap beberapa rival klub seperti Manchester City, Chelsea, dan Manchester United dalam sebuah acara perpisahan di M&S Bank Arena Liverpool.

Liputan6.com, Jakarta Dalam sebuah acara perpisahan bertajuk "Danke, Jurgen" di M&S Bank Arena Liverpool, mantan manajer Liverpool, Jurgen Klopp, mengungkapkan pandangannya tentang beberapa rival klub. Klopp, yang baru sembilan hari melepas jabatannya setelah kemenangan 2-0 atas Wolves di Anfield, menyindir dugaan pelanggaran aturan keuangan oleh Manchester City, pemilik Chelsea, dan penanganan Jadon Sancho oleh Manchester United.

Klopp, 56 tahun, yang telah memenangkan tujuh trofi utama selama sembilan tahun masa jabatannya di Liverpool termasuk Liga Champions pada 2019 dan Liga Premier pada 2020, kembali ke kota itu untuk acara penuh emosional ini. Selama masa kepemimpinannya, Liverpool dua kali dikalahkan oleh Manchester City dengan selisih satu poin dalam perburuan gelar liga.

Manchester City saat ini menghadapi dakwaan atas 115 pelanggaran peraturan keuangan Liga Premier, dengan sidang yang dijadwalkan berlangsung dalam waktu dekat. Dalam acara tersebut, komedian John Bishop, salah satu pembawa acara, menyindir: “Anda meninggalkan klub ini setelah memenangkan Liga Premier satu kali. Mungkin ada keputusan pengadilan yang berarti Anda telah memenangkan Liga Premier tiga kali...” Klopp dengan cepat menimpali, "Jika Anda mengatur parade bus, saya ikut! Berapa lama saya tidak peduli,"

2 dari 3 halaman

Klopp Ungkap Filosofi Liverpool dan Kritik Terhadap Rival dalam Acara Perpisahan

Jurgen Klopp juga menegaskan bahwa ia tidak menyesal Liverpool tidak merekrut pemain bintang seperti Kylian Mbappe, Jude Bellingham, dan Erling Haaland, dengan alasan bahwa hal tersebut bukan bagian dari filosofi klub. "Bayangkan Kylian Mbappe datang ke sini. Bayangkan Bellingham datang ke sini, Haaland. Itu bukan kami, itu tidak cocok. Kami memenangkan apa yang kami menangkan dan kami melakukannya dengan cara Liverpool. Kami melakukan percakapan yang sulit, dan klub lain tidak melakukannya dalam waktu yang sama,"

Dalam pernyataannya, Klopp memuji dukungan yang diberikan pemilik Liverpool selama masa jabatannya dan menyindir beberapa klub lain, khususnya Chelsea, atas pendekatan mereka terhadap manajer.

“Kami seharusnya sangat senang bahwa kami memiliki pemilik-pemilik ini dan bukan orang-orang yang membeli klub-klub London dan hal-hal lain,” kata Klopp. “Saya tidak akan bertahan satu tahun di Liverpool dengan mereka bertanggung jawab. 'Perkembangan bagus tapi tidak cukup baik, pecat dia!' Setahun kemudian: 'Pecat dia.' Lalu akhirnya mereka bermain sepak bola di mana orang mengira mereka akan kembali dan mereka tetap memecat manajernya,"

3 dari 3 halaman

Kritik Terhadap Manchester United:

Selain itu, Klopp mengkritik Manchester United atas perlakuan mereka terhadap Jadon Sancho, yang bergabung dari Borussia Dortmund pada 2021 tetapi kemudian berselisih dengan manajer Erik ten Hag dan dipinjamkan kembali ke klub Jerman tersebut.

“Jika seluruh dunia kehilangan kepercayaan dan keyakinan terhadap pemain, manajer harus menjadi orang yang berada di belakang pemain,” ujar Klopp. “Saya tidak bisa begitu saja menerima hal itu, 'dia tidak berguna,' seperti yang dilakukan klub lain, membeli pemain seharga 80 juta Poundsterling dan kemudian meminjamkannya," ujar Klopp.

Dalam acara perpisahan ini, Klopp tidak hanya mengucapkan selamat tinggal kepada klub yang telah ia bimbing dengan penuh dedikasi tetapi juga memberikan pandangan tajamnya terhadap dinamika dan tantangan dalam dunia sepak bola modern.