Liputan6.com, Jakarta Pelatih Filipina Tom Saintfiet mengaku dirinya sedikit gembira lantaran Jordi Amat dipastikan tak bakal memperkuat Timnas Indonesia saat menjamu The Azkals dalam laga pemungkas grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (11/6/2024).
Bek berusia 32 tahun itu harus menjalani hukuman larangan bertanding menyusul kartu merah yang dia terima ketika skuad Garuda dikalahkan 0-2 oleh Irak di matchday kelima beberapa waktu lalu.
Tom Saintfiet pun memandang ketiadaan Jordi Amat bisa jadi keuntungan buat anak-anak asuhnya. Pasalnya, mantan penggawa Rayo Vallecano dicap sebagai salah satu sosok penting di jantung pertahanan Timnas Indonesia.
Advertisement
"Mungkin kami sedikit senang karena Jordi Amat mendapat kartu merah, sebab dia adalah pemain yang sangat penting di jantung pertahanan Timnas Indonesia," ucap Tom Saintfiet dalam konferensi pers jelang laga di SUGBK, Senin (10/6/2024).
Terlepas dari hal itu, pelatih asal Belgia tetap ogah meremehkan kekuatan pasukan Garuda. Pasalnya menurut dia, Timnas Indonesia masih punya stok pemain berkualitas lain untuk dijadikan alternatif Jordi Amat.
Saintfiet juga memprediksi pasukan Garuda nantinya akan bermain dalam formasi 3-4-3. Hal ini dinilai berbahaya sebab Merah Putih diperkuat dengan sejumlah bek sayap ofensif serta striker yang cukup lincah.
"Semua alternatif (yang dimiliki Timnas Indonesia juga sangat bagus. Mereka mungkin akan bermain dengan formasi 3-4-3. Wing back-nya sangat ofensif, striker mereka lincah dan banyak bergerak, transisinya dari lini tengah (berbahaya), high pressure, jadi tidak mudah untuk bermain melawan mereka," tambah juru taktik Filipina.
Soroti Pemain Berdarah Belanda
Lebh lanjut, pelatih Filipina turut menyoroti kehadiran pemain-pemain berdarah Belanda dalam skuad Timnas Indonesia. Tom Santfiet menganggap keberadaan mereka menjadi tambahan ancaman sebab rata-rata penggawa keturunan memiliki fisik yang tinggi.
"Mereka punya pemain yang terampil dan kuat secara fisik. Itu karena ada gen Belanda yang dimiliki (beberapa) pemain. Pasalnya, Belanda memang merupakan salah satu negara yang masyarakatnya paling tinggi (secara fisik) di dunia. Memang tidak semua pemain (di Indonesia) badannya tinggi, tapi setidaknya mereka punya beberapa penggawa yang fisiknya demikian," ujar Tom.
"(Timnas Indonsesia) juga memiliki beberapa pemain berpengalaman seperti Thom Haye. Lalu ada juga talenta-talenta di posisi sayap, seperti Pattynama dan Walsh. Jadi ada banyak pemain bagus di posisi berbeda (yang dimiliki Timnas Indonesia). Tidak hanya satu pemain," pungkas juru taktik Filipina.
Advertisement
Ingin Coba Ciptakan Peluang
Terlepas dari kekuatan tersebut, Tom Saintfiet mengaku ingin mendorong anak-anak asuhnya untuk balas menciptakan peluang di kandang Indonesiah. Salah satu langkah antisipasi yang bakal dierapkan ialah dengan memanfaatkan kelalaian skuad Garuda saat situasi transisi.
"Saya memprediksi besok mereka (Timnas Indonesia) akan mencoba menyerang kami di 20 menit pertama dan mencetak gol pembuka. Sangat penting bagi kami untuk bisa melewati masa-masa awal pertandingan," tutur Saintfiet.
"Semoga setelahnya kami bisa bangkit dengan memanfaatkan beberapa risiko yang dimiliki Indonesia. Sebab ketika mereka bermain sangat menyerang, kadang ada beberapa risiko yang tercipta dari transisi mereka."
"Mereka terkadang bisa lupa bertahan, dan semoga kami mampu menggunakan momen-momen ini untuk menciptakan peluang. Kami akan mencoba mendapatkan 3-4 peluang dalam pertandingan," tandas dia.