Liputan6.com, Jakarta - Pelatih Filipina Tom Saintfiet mengungkap kondisi bek Adrian Ugelvik yang sempat terlibat benturan dengan kiper Timnas Indonesia Ernando Ari Sutaryadi di pengujung babak kedua laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (11/6/2024) malam WIB.
Juru taktik asal Belgia itu mengaku belum mendengar kabar terkini dari rumah sakit yang menangani sang penggawa. Akan tetapi, dokter tim menduga Adrian mengalami gegar otak.
Baca Juga
Seperti diketahui, situasi mencekam sempat terjadi mendekati akhir waktu normal laga Timnas Indonesia melawan Filipina. Kiper Ernando Ari Sutaryadi dan pemain The Azkals Adrian Ugelvik terlibat benturan keras yang membuat duo penggawa langsung terjatuh.
Advertisement
Penjaga gawang skuad Garuda mampu bangun secara perlahan beberapa saat setelahnya. Akan tetapi, pemain Filipina nampak belum bangkit, dengan deretan penggawa lainnya langsung sigap membentuk lingkaran untuk menutupi Adrian yang mendapat pertolongan medis.
Tandu lantas dibawa ke tengah lapangan guna mengangkut bek Filipina. Ambulans juga disiagakan di dekat pintu keluar stadion.
Namun selang beberapa saat, mobil tersebut langsung dibawa masuk ke lapangan dekat lokasi jatuhnya Adrian. Sang pemain segera dimasukkan ke ambulans untuk mendapat pertolongan di rumah sakit.
Update Kondisi Adrian Ugelvik
Pelatih Filipina Tom Saintfiet lantas membeberkan kondisi Adrian Ugelvik dalam konferensi pers selepas pertandingan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Selasa (11/6/2024) malam WIB.
Dia menyebut, dokter tim menduga terjadi gegar otak pada sang pemain, tetapi Sainfiet belum kunjung mendapat laporan spesifik dari rumah sakit.
"Saya bicara sebentar dengan dokter (tim). Mereka pikir itu gegar otak. Dokter sekarang sedang pergi ke rumah sakit untuk mengecek kondisinya di sana karena pemain sudah pergi ke rumah sakit," ujar Saintfiet kepada awak media.
"Kami belum mendengar kabar dari rumah sakit. Namun, dugaan awalnya adalah gegar otak dan itu alasan kami diizinkan menggantinya karena aturan FIFA memang menyatakan bahwa jika ada gegar otak, kita boleh melakukan pergantian keenam. Selain itu, kami tidak diperbolehkan menggantinya. Akan tetapi, soal informasi pastinya saya belum dengar," tambah dia.
Advertisement
Harusnya Penalti
Terlepas dari kondisi pemain, Tom Saintfiet menyayangkan keputusan wasit yang tidak memberi hadiah tendangan penalti buat Filipina. Pasalnya dia menilai ada pelanggaran yang terjadi di momen tersebut.
"Ada momen kiper Indonesia bertabrakan dengan bek kami Adrian. Jika anda melihat siaran ulangnya, sang kiper tidak menyentuh bola, tetapi menyentuh pemain kami. Jadi saya pikir harusnya wasit bisa memberi penalti untuk kejadian itu," ungkap Saintfier.
"Wasit tidak meniup peluit, tetapi saya rasa itu adalah penalti. Saya paham peraturannya dan saya tidak ingin bicara buruk soal wasit, tetapi seandainya (kami dapat penalti), mungkin kami bisa comeback dalam permainan," tandasnya.
Tambahan Waktu Kurang
Lebih lanjut, Tom Saintfiet juga menyoroti tambahan waktu yang diberikan wasit selepas tragedi benturan Ernando dan Adrian. Injury time kala itu cuma berdurasi 7 menit, meski proses penanganan Adrian memakan wakti sekitar 10 menit.
"Lalu yang mencengangkan, kami juga mendapat 7 menit tambahan waktu. Di laga melawan Vietnam kita juga dapat estra 7 menit tanpa adanya kejadian cedera. Padahal ada sekitar 10 menit terpakai saat ambulans masuk, jadi saya rasa harusnya kita main 10-15 menit lagi," ucap pelatih Filipina.
"Terlepas dari itu, Indonesia memang kuat, Indonesia klinis, dan Indonesia melaju ke ronde selantnya. Kami belajar banyak, dan saya puas terhadap tim saya. Saya pikir kami akan siap untuk Piala AFF dan Kualifikasi Piala Asia tahun depan," tambah Tom Saintfiet.
Advertisement