Sukses

Sejarah Tercipta, 2 Pegolf Indonesia Kawinkan Gelar di Kejuaraan Dunia Junior

Indonesia berjaya pada Kejuaraan Dunia Golf Junior yang berlangsung di Jakarta pekan ini. Tiga gelar diraih.

Liputan6.com, Jakarta- Prestasi membanggakan diukir dua pegolf muda Indonesia, Rayhan Abdul Latief dan Elaine Widjaja pada Kejuaraan Dunia Golf Junior, Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship 2024. Untuk pertama kalinya dalam sejarah penyelenggaraan event ini, Indonesia menyandingkan predikat Best Gross Overall Putra dan Putri.

Elaine dan Rayhan yang sama-sama baru berusia 17 tahun menuntaskan dominasi mereka dengan menjadi yang terbaik di kategori masing-masing.

Mengawali putaran final di Damai Indah Golf, PIK Course, pada Jumat (14/6/2024) dengan keunggulan tujuh stroke dari para pesaingnya, baik Rayhan maupun Elaine menampilkan permainan yang menunjukkan kelas mereka sepanjang 18 hole terakhir hari ini.

Elaine, yang bermain lebih awal daripada Rayhan, harus menghadapi rasa gugup yang sangat lumrah dimiliki oleh mereka yang memimpin di puncak klasemen. Ia bahkan baru bisa meraih birdie pertamanya di hole 6.

Meskipun akhirnya meraih bogey pertamanya di hole 13, Elaine berhasil memperkukuh posisinya dengan mencatatkan birdie keduanya dari hole 12 dan menutup putaran final dengan skor 1-under 71 dan skor total 10-under 206. Ia berhasil unggul delapan stroke dari pegolf No.75 Dunia Savannah de Bock asal Belgia.

”Saya merasa sangat gugup. Entah kenapa tangan saya juga terasa lebih tegang, padahal saya unggul banyak, tapi saya memang menghadapi putt terakhir, lalu banyak yang menonton juga,” ujar pegolf yang bergabung dengan Ciputra Golfpreneur Foundation (CGF) sejak 2022 ini.

”Saya masih ingat ketika masih bermain di Divisi C, waktu itu hanya ada lima peserta dan saya ada di posisi terakhir dan masih bisa dapat trofi. Dan sekarang bisa memenangkan Overall Girls, rasanya luar biasa, tapi masih ada yang mesti diperbaiki sehingga saya harus tetap berlatih dan meningkatkan diri."

”Menurut saya, kemenangan ini menjadi salah satu cara membayar kepercayaan CGF yang telah memberi fasilitas kepada saya selama ini.”

2 dari 3 halaman

Prestasi Apik 2 Pegolf Indonesia

Rasa syukur yang sama juga diutarakan oleh Rayhan, yang membalas kekecewaannya yang gagal meraih prestasi maksimal pada edisi 2023 lalu.

Tiga birdie dari hole 6, 8, dan 13 kian menjamin kemenangan dan dominasinya sejak hari pertama. Meskipun harus mengakhiri putaran final dengan bogey di hole 14 dan 18, skor total 11-under 205 sudah cukup memberinya kemenangan delapan stroke dari pegolf Jepang Satoshi Nakano.

”Alhamdulilah, saya bisa bermain lebih lepas pada turnamen ini, selain itu bisa lebih menikmatinya juga. Saya pikir itu salah satu alasan mengapa saya bisa mendapatkan prestasi kali ini,” tutur pegolf yang menjadi bagian dari keluarga CGF sejak tahun 2021 ini.

Keberhasilan ini membuat Elaine tercatat sebagai pegolf Indonesia pertama yang menjuarai Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship sejak Rivani Adelia Sihotang pada tahun 2014.

Adapun Rayhan menjadi pegolf Indonesia kelima yang memenangan ajang ini. Dia mengikuti jejak Jovi Ocvandio Panggabean (2010), Jordan Surya Irawan (2011), Joshua Andrew Wirawan (2012), dan Kentaro Nanayama (2019).

3 dari 3 halaman

Indonesia Juara di Beregu

Selain memenangkan kategori individu, Indonesia juga berjaya tahun ini dengan merebut trofi kategori beregu. Kombinasi Rayhan dan William Justin menempatkan Tim Indonesia 1 bermain tiga stroke lebih baik daripada Satoshi Nakano dan Kinjiro Kato yang mengumpulkan skor total 432. Tim Indonesia 2 yang beranggotakan Jordan Surya Marcello dan Asyrafa Danish Suryanto menempati posisi ketiga dengan skor total 442.

Adapun Tim Jepang 2 yang beranggotakan Runa Ikoma dan Shizuki Mori berhasil memenangkan kategori beregu putri dengan skor total 444, tujuh stroke lebih baik daripada duet Singapura Valencia Chang dan Passion Hsu.

Kejutan justru tercipta pada putaran final ini, ketika duo Jepang Kazuna Komiya dan Nao Sugimoto berhasil menggeser duet Lisa Coetzer dan Ellandri van Heerden di tempat ketiga. Tim Jepang 1 itu mengumpulkan skor total 460 dan bermain count back lebih baik daripada Tim Singapura 1 yang beranggotakan Chloe Ng dan Aamiya Koul.