Daud Yordan mengakui kekalahan dari petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka pada pertarungan perebutan gelar di Jakarta, Ahad (14/4/13) malam WIb, bukan karena faktor teknis, melainkan lebih banyak akibat berat badannya. Menurut petinju dengan rekor bertanding 30 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah tersebut, berat badan dirinya memang sudah tidak mampu bertanding di kelas bulu (57,1 kilogram).
"Kekalahan saya tadi malam bukan karena secara teknis, tetapi faktor berat badan saya yang memang sudah tidak mampu lagi bertarung di kelas bulu. Makanya antara otak dan otot tidak mampu bekerja sama lagi," kata petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat itu, Senin (15/4/13).
Menurut Daud, dirinya terpaksa menurunkan berat badan supaya bisa masuk di kelas bulu. Padahal itu sangat sulit dilakukan dengan kondisi badannya sekarang ini. "Tapi yang jelas ini menjadi pelajaran buat saya untuk lebih baik di masa mendatang," ucapnya.
Ia mengatakan, usai pertarungan melawan Simpive Vetyeka, dirinya tetap pada keputusannya untuk naik ke kelas ringan. "Saya naik dua tingkat langsung dari kelas bulu ke kelas ringan (61 kilogram)," ujarnya.
Mengenai pelatih baru setelah Damianus Yordan yang juga kakaknya mengundurkan diri, ia menyatakan belum berpikir ke arah itu. "Saya belum berpikir ke arah itu, nanti saja," kata petinju yang merebut gelar juara dunia kelas bulu IBO setelah menang KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Vilanueva di Singapura, 5 Mei 2012 lalu.
Daud Yordan gagal mempertahankan gelar Juara Dunia IBO featherweight setelah kalah TKO di ronde ke-12 dari Simpiwe Vetyeka. Di ronde itu, sebuah pukulan Vetyeka mendarat ke dagu Daud yang membuat petinju asal Kalimantan itu terjatuh. Saat Daud kian terdesak, wasit akhirnya menghentikan pertandingan dan memberi kemenangan TKO kepada sang penantang.(Ant)
"Kekalahan saya tadi malam bukan karena secara teknis, tetapi faktor berat badan saya yang memang sudah tidak mampu lagi bertarung di kelas bulu. Makanya antara otak dan otot tidak mampu bekerja sama lagi," kata petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat itu, Senin (15/4/13).
Menurut Daud, dirinya terpaksa menurunkan berat badan supaya bisa masuk di kelas bulu. Padahal itu sangat sulit dilakukan dengan kondisi badannya sekarang ini. "Tapi yang jelas ini menjadi pelajaran buat saya untuk lebih baik di masa mendatang," ucapnya.
Ia mengatakan, usai pertarungan melawan Simpive Vetyeka, dirinya tetap pada keputusannya untuk naik ke kelas ringan. "Saya naik dua tingkat langsung dari kelas bulu ke kelas ringan (61 kilogram)," ujarnya.
Mengenai pelatih baru setelah Damianus Yordan yang juga kakaknya mengundurkan diri, ia menyatakan belum berpikir ke arah itu. "Saya belum berpikir ke arah itu, nanti saja," kata petinju yang merebut gelar juara dunia kelas bulu IBO setelah menang KO ronde kedua atas petinju Filipina Lorenzo Vilanueva di Singapura, 5 Mei 2012 lalu.
Daud Yordan gagal mempertahankan gelar Juara Dunia IBO featherweight setelah kalah TKO di ronde ke-12 dari Simpiwe Vetyeka. Di ronde itu, sebuah pukulan Vetyeka mendarat ke dagu Daud yang membuat petinju asal Kalimantan itu terjatuh. Saat Daud kian terdesak, wasit akhirnya menghentikan pertandingan dan memberi kemenangan TKO kepada sang penantang.(Ant)