Sukses

Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie Masih Punya PR Jelang Olimpiade Paris 2024, Apa Itu?

Mentor tunggal putra sekaligus Tim Ad Hoc Olimpiade 2024 Taufik Hidayat menyiratakan masih ada PR yang harus diselesaikan Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie jelang berlaga di ajang olahraga multievent terakbar dunia.

Liputan6.com, Jakarta Ajang Olimpiade Paris 2024 bakal bergulir mulai 26 Juli mendatang. Kontingen Indonesia sejauh ini sudah berhasil meloloskan setidaknya 21 penggawa, dengan bulu tangkis jadi cabang olahraga yang mengirimkan wakil terbanyak.

Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie merupakan dua dari total 9 atlet bulu tangkis Merah Putih yang bakal berlaga di turnamen multievent terakbar dunia. Duo andalan Indonesia bakal meramaikan persaingan di nomor tunggal putra sekaligus mencoba menjaga tradisi emas badminton.

Hanya saja, mentor tunggal putra sekaligus Tim Ad Hoc Olimpiade 2024 Taufik Hidayat menyiratakan masih ada PR yang harus diselesaikan Ginting dan Jojo. Hal itu berkaitan dengan aspek psikis dan mental yang sudah terlihat sejak kegagalan keduanya di Indonesia Open 2024.

"Saya sudah bicara sama keduanya, sama Jonatan, Ginting terus juga sama pelatih teknik, fisik. Sama ya, terutama untuk Ginting, mereka secara mentalnya mungkin antiklimaks di Indonesia Open," papar Taufik Hidayat saat ditemui awak media konferensi pers pengumuman SCM sebagai pemegang hak siar Olimpade Paris 2024 di Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2024).

"Karena saya melihat dari Thomas Cup, Singapura, dan terakhir Indonesia Open kesalahannya sama dan akhirnya mereka mengakui di situ. Sekarang waktu sisa sebulan lebih (menuju Olimpiade). Mereka kalau soal teknik, fisik ,saya kira mereka sudah sangat yakin. Cuma kini tinggal dari mentalnya, ini harus bagaimana," tambah dia.

Sekadar informasi, Ginting dan Jojo memang gagal menunjukkan tajinya di Istora Gelora Bung Karno pada awal bulan ini. Meski berstatus sebagai tuan rumah, keduanya cuma terhenti di babak 32 besar, dengan Anthony Sinisuka Ginting kalah dari wakil Jepang, sementara Jonatan Christie diadang pebulu tangkis Thailand.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tunggal Putra Indonesia Sempat Salah Strategi

Taufik Hidayat pun membeberkan hal yang membuat duo tunggal putra Indonesia, khususnya Jonatan Christie, sempat kurang fokus di sejumlah turnamen terakhir jelang Olimpiade.

Sang atlet diklaim terlalu berambisi mengejar kenaikan ranking demi mengambil keuntungan dalam hal seeding di ajang olahraga multievent terakbar dunia.

"Jonatan juga karena sebelumnya terfokus mau masuk ranking 2, karena kan undian di Olimpiade nanti kalau ranking 1 dan 2 dapat bye, jadi memang salah strategi tapi secara fisik dan teknik mereka siap," ujar Taufik.

"Mudah-mudahan, ya. Saya juga selalu mengingatkan ini Olimpiade terakhir mereka, belum tentu selanjutnya bisa main lagi. Sayanglah kalau ada masalah kecil yang pengaruhi psikis, jadi mereka mainnya tidak keluar," tambah peraih medali emas Olimpiade 2004 Athena.

3 dari 3 halaman

Punya Kans Sumbang Medali

Terlepas dari hal itu, Taufik Hidayat optimistis sektor tunggal putra bulu tangkis Indonesia punya kans besar untuk menyumbang medali di Olimpiade Paris 2024. Pasalnya, mereka sudah cukup familiar dengan lawan-lawan yang bakal dihadapi, sehingga keduanya tinggal memantapkan persiapan jelang menatap turnamen.

"Kansnya besar buat mereka bisa meraih medali ya. Kita tidak bicara medali emas, medali dulu. Dan lima sektor ini harus ada yang dapat medali emas, kan tradisi medali emas (dari bulu tangkis), Ya mudah-mudahan, kalau bisa lebih dari satu kita bersyukur," ujarnya.

"Tapi dari Jonatan dan Ginting, mereka juga dengan status pool ini pernah mengalahkan (lawan-lawannya). Tinggal mereka siap atau tidak, anggap saja ini Olympic terakhir. Jadi saya harap buat Jonatan dan Ginting tidak disia-siakan waktunya," tambah Taufik Hidayat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.