Sukses

Legenda Ganda Putra Indonesia Optimistis Fajar/Rian Bisa Bersinar di Olimpiade Paris 2024

Legenda ganda putra bulu tangkis Indonesia Candra Wijaya pede pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto bisa mendulang prestasi di Olimpiade Paris 2024.

Liputan6.com, Jakarta Legenda ganda putra bulu tangkis Indonesia Candra Wijaya pede pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto bisa mendulang prestasi di Olimpiade Paris 2024.

Hal itu lantaran duo juara All England back-to-back itu dipandang memiliki kapasitas yang cukup serta optimisme yang tidak berlebihan jelang menatap ajang olahraga multievent terakbar dunia.

Seperti diketahui, Indonesia saat ini sudah menempatkan setidaknya 21 penggawa dari 9 cabang olahraga untuk berlaga di Olimpiade 2024 Paris.

Sebanyak 9 atlet berasal dari cabor bulu tangkis, dengan 6 di antaranya merupakan wakil ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran, sementara 3 sisanya datang dari sektor tunggal putra serta putri.

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto bakal jadi wakil semata wayang Merah Putih yang memanaskan persaingan di nomor ganda putra.

Candra Wijaya selaku Tim Adhoc Olimpiade 2024 sekaligus mentor Fajar/Rian pun menilai keduanya punya kans cukup bagus untuk bersinar di ajang olahraga multicabor empat tahunan.

"Saya melihat Fajri punya kapasitas yang bagus, optimisme mereka juga tidak berlebihan. Saya sampaikan ke mereka ini bukan jadi beban, tapi sebaliknya jadi motivasi yang baik dan proporsional," ucap Candra Wijaya saat ditemui awak media selepas menghadiri konferensi pers pengumuman SCM sebagai pemegang hak siar Olimpiade 2024 di bilangan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (19/6/2024).

"Tantangan yang berat ini harus dinikmati sekaligus sebagai amanah karena mereka mau mencetak sejarah. Satu per satu harus all out, itulah optimisme. Kapasitas mereka bagus," sambung sosok yang pernah meraih emas Olimpiade 2000 bersama Tony Gunawan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Candra Wijaya Tetap Puji Kinerja Pemain

Sekadar informasi, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan sejumlah wakil bulu tangkis Indonesia lain sejatinya sempat menjalani beberapa turnamen yang sekaligus jadi ajang pemanasan mesin jelang Olimpiade Paris 2024.

Namun, dalam sejumlah kompetisi terakhir utamanya Indonesia Open 2024, Fajri gagal bersinar. Mantan pemegang predikat ranking 1 BWF itu takluk di tangan junior dan kompatriotnya Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin pada babak 32 besar di Istora Gelora Bung Karno (GBK).

Walau demikian, Candra Wijaya rupanya tak terlalu mengambil pusing masalah itu. Malahan, dia menilai para pemain mampu menunjukkan skala priortas dan menyajikan permainan apik di momen-momen penting layaknya All England dan Thomas Cup 2024.

"Kalau dari awal saya mengikuti sejak Desember tahun lalu, banyak turnamen ini sebenarnya juga harus direm, mana turnamen yang harus dimaksimalkan, mana yang tidak. Saya lihat anak-anak cerdaslah, harapannya untuk fisik di Olimpiade 2024 bagus," ucap Candra.

"Mereka juga bisa diharapkan di momen-momen penting. Misalnya ketika harus menang All England, bisa. Thomas Cup harus maksimal, bisa. Mereka sudah melewati itu dengan baik, itu bisa menjadi modal yang besar untuk tampil di Paris 2024," katanya lagi.

3 dari 3 halaman

PR Tunggal Putra Indonesia

Di sisi lain, nomor tunggal putra Indonesia yang dihuni Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie sebelumnya dinilai masih punya PR untuk diselesaikan jelang di Olimpiade Paris 2024.

Terlepas dari masalah fisik dan strategi, mentor tunggal putra Taufik Hidayat menyebut penting bagi Ginting dan Jojo mengatasi aspek mental pasca menelan hasil kurang memuaskan yang diterima di sejumlah turnamen terakhir.

"Saya sudah bicara sama keduanya, sama Jonatan, Ginting terus juga sama pelatih teknik, fisik. Sama ya, terutama untuk Ginting, mereka secara mentalnya mungkin antiklimaks di Indonesia Open," papar Taufik Hidayat kepada ditemui awak di Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2024).

"Karena saya melihat dari Thomas Cup, Singapura, dan terakhir Indonesia Open kesalahannya sama dan akhirnya mereka mengakui di situ. Sekarang waktu sisa sebulan lebih (menuju Olimpiade). Mereka kalau soal teknik, fisik ,saya kira mereka sudah sangat yakin. Cuma kini tinggal dari mentalnya, ini harus bagaimana," tambah dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.