Sukses

Berangkat Lebih Awal, PBSI Berharap Tradisi Emas Terjaga di Olimpiade 2024

Tim bulutangkis Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade 2024 sudah berangkat ke Prancis pada 13 Juli 2024.

Liputan6.com, Jakarta- Tim bulutangkis Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade 2024 berangkat lebih awal ke Prancis. Pada Sabtu 13 Juli 2024 petang, Jonathan Christie dan kawan-kawan sudah bertolak ke Prancis. Mereka akan melakukan pemusatan latihan terlebih dulu di Chambly selama 10 hari.

Kontingen bulutangkis Indonesia yang bertolak ke Chambly ini berkekuatan 58 orang. Terdiri dari atlet, pelatih, tim medis hingga mentor untuk sparring. Karena jumlah yang cukup banyak. Maka rombongan dibagi dalam dua penerbangan yang jaraknya berdekatan.

Keberangkatan tim bulutangkis Indonesia ini dilepas oleh Komite Eksekutif NOC Indonesia Jadi Rajagukguk dan perwakilan CdM Wisnu Wardhana di VVIP Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Namun ketua umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Agung Firman Sampurna tidak hadir diacara pelepasan. PBSI hanya diwakili Ketua Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 M. Fadil Imran dan ketua harian PP PBSI Alex Tirta.

"Persiapan kita sudah maksimal. Sekarang ini penyesuaian untuk Olimpiade Paris kita akan ke Chambly untuk latihan kurang lebih 10 hari. Lebih kepada penguasaan untuk keadaan, temperatur dan juga penyesuaian secara fisik, otot, paru dan semuanya. Secara teknik dan mental kita sudah siap," jelas juru bicara Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI, Yuni Kartika.

Di Olimpiade 2024, tim bulutangkis Indonesia akan turun dengan sembilan atlet yang akan turun di kelima nomor. Di tunggal putra ada Jonathan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting. Sedangkan tunggal putri mengandalkan Gregoria Mariska Tunjung.

Sementara di ganda putra dan putri, Indonesia memiliki masing-masing watu wakil yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti. Di ganda campuran, juga ada satu wakil yaitu Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari.

2 dari 3 halaman

Pertahankan Tradisi Emas

Mengenai target di Olimpiade 2024, Fadil Imran dan Yuni Kartika berharap tradisi medali emas bisa dipertahankan oleh cabang olahraga bulutangkis. Seperti diketahui baru cabor bulutangkis yang selama ini bisa memberikan medali emas untuk Indonesia di level Olimpiade.

"Mari kita berdoa agar target mempertahankan tradisi medali emas di Olimpiade bisa kita capai kali ini," tutur Fadil Imran dalam sambutannya saat pelepasan atlet ke Olimpiade 2024.

"Pasti kita ingin ada tradisi emas lagi. Kita berharap ada yang bisa nyangkut dari lima sektor ini," ucap Yuni Karitka.

3 dari 3 halaman

Bawa Partner Sparring

Agar tradisi emas bisa terjaga dengan baik, PBSI turut membawa partner untuk sparring bagi para atlet yang ikut Olimpiade 2024. Mereka yang ikut saat TC 10 hari adalah Alvi Wijaya, Bagas Maulana, Muhammad Shohibul Fikri, Daniel Marthin hingga Prahdiska Bagas Shujiwo.

"Kita bawa beberapa atlet untuk sparring karena main perlu variasi untuk lawannya. Karena kita tidak mungkin ambil lawan dari sana. Jadi kita bawa sparring biar tes latihan dan tes persiapan mainnya. Kita tahu lawan-lawannya siapa, kita bawa yang seperti itu," sambung Yuni Kartika.

Â