Liputan6.com, Jakarta - Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung tidak akan melewatkan kesempatan pada Olimpiade Paris 2024. Pada penampilan kedua di pesta olahraga termegah di muka bumi, dia bertekad meraih prestasi karena mungkin tidak mendapatkan peluang ketiga.
"Dari hari pertama sampai hari ketiga latihan di Chambly, perkembangan Gregoria sangat baik. Kondisi juga bagus," kata pelatih tunggal putri Herli Djaenudin pada keterangan PBSI.
Baca Juga
"Tahun ini di Olimpiade kedua, Gregoria lebih punya motivasi. Keinginan sangat kuat untuk memberikan sebuah prestasi lebih besar. Dia mengerti, belum tentu di Olimpiade berikutnya dia bisa kembali tampil," lanjut Herli.
Advertisement
Gregoria Mariska Tunjung terhenti di babak 16 besar Olimpiade Tokyo 2020. Dia disingkirkan jagoan Thailand Ratchanok Intanon.
Di Olimpiade 2024, Gregoria yang menempati unggulan tujuh masuk Grup G Polina Buhrova (Ukraina) dan Terezza Svabikova (Republik Ceko). Walau unggul di atas kertas, Gregoria mendapat pesan agar tidak meremehkan lawan.
"Siapa pun lawannya kita tidak boleh anggap enteng. Harus fokus, harus waspada. Apapun bisa terjadi di lapangan," ucap Herli.
"Mudah-mudahan, Insyaallah Gregoria bisa berjalan sesuai dengan semua yang kita rencanakan," harapnya.
Â
Strategi Gregoria Mariska Tunjung di Olimpiade 2024
Susi Susanti masih menjadi panutan bagi tunggal putri Indonesia di Olimpiade. Sang legenda mempersembahkan medali emas saat cabor itu melakoni debut pada Barcelona 1992.
Setelah itu hanya ada dua nama lain yang mempersembahkan medali bagi Indonesia. Mia Audina merebut perak di Atlanta 1996 dan Maria Kristin Yulianti menggenggam perunggu Beijing 2008.
Melihat sejarah tersebut, Gregoria ingin fokus satu demi satu pertandingan. "Undian saya bisa dibilang cukup ok, tapi bukan berarti akan mudah," ujarnya.
"Saya belum pernah bertemu kedua calon lawan di grup, jadi semoga bisa melewati itu dulu. Lalu selanjutnya supaya berpikir satu-satunya tidak terlalu berat," tutur Gregoria.
Advertisement
Hasil Drawing Wakil Indonesia di Olimpiade 2024
Tunggal Putra
Grup H
Anthony Sinisuka Ginting (INA)
Toma Junior Popov (FRA)
Howard Shu (USA)
Grup L
Jonatan Christie (INA)
Lakshya Sen (IND)
Kevin Cordon (GUA)
Julien Carraggi (BEL)
Tunggal Putri
Grup G
Gregoria Mariska Tunjung (INA)
Polina Buhrova (UKR)
Tereza Svabikova (CZE)
Ganda Putra
Grup C
Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (IND)
Lucas Corvee/Ronan Labar (FRA)
Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (INA)
Mark Lamsfuss/Marvin Seidel (GER)
Ganda Putri
Grup A
Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (CHN)
Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (JPN)
Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (MAS)
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (INA)
Ganda Campuran
Grup A
Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (CHN)
Kim Won-ho/Jeong Na-eun (KOR)
Thom Gicquel/Delphine Delrue (FRA)
Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari (INA)