Sukses

Populasi Minim, 2 Negara Ini Tetap Kirim Banyak Atlet ke Olimpiade Paris 2024

Ukuran bukanlah segalanya. Sejumlah negara tetap mampu mengirim banyak atlet ke Olimpiade Paris 2024 meski populasi mereka tidak seberapa.

Liputan6.com, Jakarta - Ukuran bukanlah segalanya. Sejumlah negara tetap mampu mengirim banyak atlet ke Olimpiade Paris 2024 meski populasi mereka tidak seberapa.

CBS membeberkan sejumlah fakta menarik di balik partisipan Olimpiade 2024 Paris. Salah satunya menyangkut negara peserta dengan perwakilan rata-rata terbaik berdasar populasi.

Di antara negara dengan penduduk lebih dari satu juta, Slovenia mencolok lewat angka fenomenal. Berdasar sensus 2023 dengan 2.097.893 penduduk, negara Eropa tersebut mengirim 90 atlet ke Paris.

Artinya, sekitar satu dari 23,3 ribu penduduk Slovenia adalah pejuang olahraga yang memburu medali di ibu kota Prancis.

Selanjutnya ada Selandia Baru yang memiliki warga 5.161.211 dan mengandalkan 195 atlet di Olimpiade 2024. Jika dirata-rata, satu dari 26,5 ribu penduduk tetangga Australia tersebut tengah bersaing di Paris.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Populasi Berlimpah, Minim Wakil di Olimpiade Paris 2024

Di sisi lain statistik itu, muncul angka mencengangkan dari negara dengan populasi berlimpah. Meski punya sumber daya banyak, jumlah kontingen mereka di Olimpiade 2024 sangat minim. 

Pakistan memiliki populasi 252.363.671 jiwa pada 2023. Namun, negara Asia Selatan tersebut cuma diwakili tujuh atlet di Paris. Begitu pula Bangladesh yang memiliki 168.697.184 warga. Hanya lima yang bersaing di Olimpiade 2024.

Masih dari Asia Selatan, India yang menjadi negara dengan populasi terbanyak kedua di dunia juga punya rapor buruk. Dengan 1.409.128.296 jiwa, mereka cuma memiliki 110 atlet.

Rapor Indonesia juga mengecewakan. Ada 281.562.465 warga Tanah Air. Tapi cuma 29 yang berkompetisi di Olimpiade 2024.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.