Sukses

Hasil Bulu Tangkis Olimpiade 2024: Fajar/Rian Ikut Kandas, Tradisi Medali Indonesia Terancam Terhenti

Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto harus mengakui keunggulan pasangan China Liang Wei Keng/Wang Chang pada perempat final bulu tangkis Olimpiade 2024. Fajar/Rian tumbang 22-24, 20-22 di Porte de la Chapelle Arena, Kamis (1/8/2024) malam WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto harus mengakui keunggulan pasangan China Liang Wei Keng/Wang Chang pada perempat final bulu tangkis Olimpiade 2024. Fajar/Rian tumbang 22-24, 20-22 di Porte de la Chapelle Arena, Kamis (1/8/2024) malam WIB.

Dengan hasil ini, Indonesia hanya memiliki satu wakil tersisa di cabor badminton Olimpiade 2024. Tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung bakal menghadapi wakil Korea Selatan Kim Ga-eun, Jumat (1/8/2024) dini hari WIB.

Jalan Pertandingan Olimpiade 2024

Setelah bertarung sengit hingga 5-5 di awal laga, Fajar/Rian dalam posisi terdesak setelah kehilangan enam poin beruntun. Mereka terus tertinggal, sebelum akhirnya menyamakan kedudukan 17-17.

Kedua pasangan kembali terlibat duel ketat dan bergantian merebut angka hingga deuce. Namun, Liang/Wang akhirnya sukses merebut dua poin berturut-turut untuk mengamankan gim pembuka.

Dalam posisi tertinggal, Fajri bangkit di gim selanjutnya dengan melesat 5-2. Meski Liang/Wang bisa menyamakan 10-10, Fajar/Rian bisa kembali menjauh 15-11. 

Sayang mereka gagal menjaga momentum. Liang/Wang balik memimpin 20-18 sebelum akhirnya memastikan kemenangan.

2 dari 2 halaman

4 Wakil Indonesia Kandas di Grup Badminton Olimpiade 2024

Indonesia hanya mengirim dua wakil ke babak gugur Olimpiade 2024. Sementara tunggal putra Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, dan ganda campuran Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari kandas di grup.

Dengan rapor buruk ini, bulu tangkis terancam gagal menjaga tradisi mempersembahkan medali Olimpiade bagi Indonesia yang dimulai sejak 1992. Dalam kurun itu, cabor tersebut hanya sekali gagal merebut medali emas yakni di London 2012.