Sukses

Hasil Panjat Tebing Olimpiade Paris 2024: Veddriq Lolos ke 8 Besar usai Sempat Samai Rekor Dunia, Rahmad Tersingkir Tragis

Wakil Indonesia Veddriq Leonardo dan Rahmad Adi Mulyono merasakan nasib berbeda pada kualifikasi speed panjat tebing Olimpiade 2024 di Le Bourget Sport Climbing Venue, Senin (5/8/2024) malam WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Indonesia Veddriq Leonardo dan Rahmad Adi Mulyono merasakan nasib berbeda pada kualifikasi speed panjat tebing Olimpiade 2024 di Le Bourget Sport Climbing Venue, Senin (5/8/2024) malam WIB.

Seperti nomor putri, Veddriq dan Rahmad mengawali laga kualifikasi di babak penyisihan unggulan. Pada babak itu, mereka sama-sama melakukan dua kali panjatan tebing dan menjajal jalur A dan B.

Veddriq bergantian dengan Sam Watson (Amerika Serikat) dan Amir Maimuratov (Kazakhstan) memecahkan rekor Olimpiade saat melawan Bassa Mawem (Prancis). 

Dia lalu menyamai rekor dunia milik Sam Watson saat menjalani percobaan kedua di jalur A dengan waktu 4,79 detik. Catatan tersebut sekaligus menjadikan Veddriq unggulan pertama pada penyisihan eliminasi.

Sementara Rahmad membukukan 5,07 detik pada jalur B berpasangan dengan Joshua Bruyns (Afrika Selatan). Namun, dia mencolong start di jalur A sehingga didiskualifikasi dan tidak mendapat kesempatan memperbaiki waktu. Selain itu, Rahmad turut ditempatkan pada posisi terdasar sehingga harus meladeni Veddriq.

Pada babak penyisihan eliminasi, Veddriq mengalahkan Rahmad untuk lolos ke perempat final Olimpiade 2024. Sementara di fase ini Sam Watson kembali memperbarui rekor dunia lewat torehan 4,75 detik. 

Setelah menunggu lama karena menjadi pecundang dengan catatan waktu terbaik di penyisihan unggulan, Rahmad akhirnya digeser Reza Alipour Shenazandifard (Iran) yang memiliki 5,06 detik.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Susul 2 Atlet Putri ke 8 Besar Panjat Tebing Olimpiade 2024

Sehari sebelumnya, dua wakil Indonesia di nomor speed Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiah Sallsabillah juga mengamankan tiket perempat final. Perjalanan keduanya diwarnai drama.

Desak dan Rajiah mengawali laga kualifikasi di babak penyisihan unggulan. Pada babak itu, Desak dan Rajiah, sama-sama melakukan dua kali panjatan tebing dan menjajal jalur A dan B.

Saat beraksi, Desak melawan wakil Prancis Capucine Viglione. Sedangkan Rajiah menghadapi Emma Hunt dari Amerika Serikat (AS). Namun, kontroversi mengiringi penampilan Desak. Papan waktu tidak berhenti ketika dia menyentuhnya meski terlihat mengungguli lawan. Atlet asal Bali itu bahkan kemudian dianggap gugur dan dihitung terjatuh. Kompetisi akhirnya ditunda dengan alasan kendala teknis.

Ketika kembali bergulir, Desak Made berhasil mencatatkan waktu 6,52 di jalur A dan 6,45 di jalur B. Dengan catatan waktu terbaik yang diraih yaitu 6,45 detik, dia menempati peringkat keenam.

Sementara Rajiah sukses meraih waktu 6,67 detik di jalur A dan 6,58 detik di jalur B. Catatan waktu terbaiknya, yakni 6,58 detik, sehingga dia harus puas menempati peringkat ketujuh di babak penyisihan unggulan.

Persaingan berlanjut ke babak penyisihan eliminasi. Berdasarkan catatan waktu di penyisihan unggulan sebelumnya, Desak Made bertemu Piper Kelly dari AS. Sedangkan rekannya bertemu wakil Spanyol, Leslie Adriana Romero Perez.

Babak itu menjadi penentu untuk kelolosan mereka ke babak delapan besar alias fase gugur. Hasilnya, Desak Made memastikan diri lolos ke perempat final setelah menaklukkan Kelly dengan catatan waktu 6,38 detik.

Namun, hasil positif dia tidak diikuti Rajiah. Sebab pada babak eliminasi ini, Rajiah terpeleset saat berhadapan dengan lawannya.

Tetapi, Rajiah berhasil mendapatkan tiket ke perempat final setelah satu tempat tersisa ditempati oleh atlet yang kalah di babak eliminasi, namun punya catatan waktu paling bagus di penyisihan unggulan.

Rajiah punya catatan paling baik di antara semua atlet yang kalah yakni 6,58 detik. Dia pun melaju ke perempat final Olimpiade Paris.

 

3 dari 3 halaman

Harapan Medali Indonesia di Olimpiade 2024

Cabor panjat tebing jadi salah satu andalan tersisa Indonesia untuk membawa pulang emas menyusul kegagalan bulu tangkis. Harapan lain juga ada di angkat besi dengan turunnya Eko Yuli Irawan (-61kg putra), Rizki Juniansyah (-73kg putra), dan Nurul Akmal (+81kg putri).

Hingga Selasa (6/8/2024) malam WIB, Indonesia baru merebut satu medali pada Olimpiade Paris 2024. Torehan tersebut dipersembahkan tunggal putri bulu tangkis Gregoria Mariska Tunjung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini