Sukses

Veddriq Leonardo Pilih Medali Olimpiade 2024 Ketimbang Rekor Dunia Panjat Tebing

Atlet Indonesia Veddriq Leonardo memilih fokus mengamankan kemenangan ketimbang memecahkan rekor pada panjat tebing Olimpiade 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Atlet Indonesia Veddriq Leonardo memilih fokus mengamankan kemenangan ketimbang memecahkan rekor pada panjat tebing Olimpiade 2024.

Veddriq menilai kemenangan untuk mengharumkan nama Indonesia lebih penting, daripada memecahkan rekor pribadi.

"Keinginan pecah rekor lagi ada, tetapi saya coba jaga fokus bagaimana strategi menangnya nanti," katanya pada keterangan usai mencapai babak gugur Olimpiade 2024.

Veddriq menambahkan, tampil di Olimpiade merupakan sebuah tanggung jawab dan tidak perlu dijadikan beban. Sehingga yang perlu dilakukan hanya mempersiapkan diri dengan baik.

Pada babak perempat final, Kamis (8/8/2024), Veddriq Leonardo akan menghadapi wakil Prancis Bassa Mawem.

Di kualifikasi, Selasa (6/8/2024), Veddriq sempat menyamai rekor dunia dan memecahkan rekor Olimpiade lewat catatan waktu 4,79 detik. Namun, pemiliki rekor sebelumnya Samuel Watson asal Amerika Serikat memperbarui catatan tersebut di putaran sama lewat 4,75 detik.

"Saling pecah rekor itu memang terjadi di nomor speed biar menarik. Saya sangat senang karena ini jadi pengalaman baru dan akan menjadi sesuatu yang bersejarah buat saya," kata atlet asal Pontianak itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Veddriq Leonardo Harapan Tersisa Indonesia di Olimpiade 2024

Veddriq jadi harapan tersisa Indonesia untuk merebut medali Olimpiade dari cabor panjat tebing. Rekannya Rahmad Adi Mulyono gagal mencapai fase gugur. Sementara dua wakil di speed putri merasakan hasil pahit di Le Bourget Sport Climbing Venue, Rabu (7/8/2024) sore WIB.

Merah Putih meloloskan dua wakil melalui Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiah Sallsabillah.

Pada perempat final, Rajiah membukukan waktu 6,54 detik untuk mengalahkan Emma Hunt dari Amerika Serikat (7,98 detik) yang terpeleset. Sementara Desak memiliki waktu 6,369 kalah tipis dari Deng Lijuan asal China (3,363 detik). 

Di semifinal, Rajiah memiliki waktu 6,41 detik saat melawan Deng. Dia gagal membalas kekalahan Desak karena sang rival mencatat 6,38 detik.

Pada perebutan perunggu Olimpiade 2024, Rajiah menghadapi Aleksandra Kalucka asal Polandia. Dia membukukan 8,24 detik karena terpeleset. Sementara lawan memiliki 6,53 detik. 

Di final, Aleksandra Miroslaw dari Polandia mengalahkan Deng untuk merebut emas. 

3 dari 3 halaman

Indonesia Baru Rebut 1 Perunggu di Olimpiade 2024

Kegagalan Desak dan Rajiah membuat koleksi medali Indonesia di Olimpiade 2024 tidak bertambah. Sebelumnya tunggal putri bulu tangkis Gregoria Mariska Tunjung mempersembahkan medali perunggu.

Selain Veddriq, harapan lain adan di cabor angkat besi dengan turunnya Eko Yuli Irawan (-61kg putra), Rizki Juniansyah (-73kg putra), dan Nurul Akmal (+81kg putri).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.